Tuesday, December 2, 2008

Perbedaan Karakteristik Antara Utara dan Selatan Italia

Secara administratif Italia dibagi menjadi 20 region (regione) dan pembagian region tersebut pada umumnya berdasarkan atas batas wilayah jaman sebelum unifikasi Italia seperti Tuscana, Lombardia, Veneto dan lain lain. Namun pada era berikutnya pembagian regione di Italia mulai diterapkan dengan membentuk regione-regione baru seperti Friuli-Venezia Giulia ataupun Molise. Saat ini, disamping secara resmi dibagi secara administratif, Italia juga mengalami pembagian karakteristik politik, ekonomi dan sosial yang tajam, yaitu antara Utara dan Selatan.



Kota Milano -- barometer Utara Italia
yang berpotensi ekonomi lebih maju



Italia dibagian Utara (Nord) ditinjau dari masyarakatnya dikenal sebagi masyarakat yang mempunyai industri lebih maju. Pada umumnya mereka berbahasa Italia tetapi memiliki ”logat” seperti Perancis dan Jerman dengan kota Milano sebagai barometer kota utamanya. Prospek ekonomi di Utara memang lebih menjanjikan dan dinamis. Perkembangan industri yang pesat selama lebih kurang 50 tahun menjadikan Italia menjadi salah satu tujuh dari negara yang makmur di dunia sedangkan di kawasan yang dijuluki sebagai daerah segitiga industri di Utara yang meliputi Torino, Milano dan Genova menjadi kawasan yang paling makmur di seluruh Italia.

Sebaliknya di Selatan (Meridionale) masyarakatnya cenderung kebalikannya. Secara harfiah daerah ini dikenal sebagai il mezzogiorno (tengah hari) -- istilah yang diperkenalkan oleh pemersatu Italia, Giuseppe Garibaldi setelah unifikasi Italia pada tahun 1861. Meskipun istilah ini cenderung mempunyai konotasi negatif seperti kemiskinan, buta huruf, kriminalitas yang kemudian menjadi stereotipe masyarakat Italia Selatan hingga kini. Wilayah ini antara lain meliputi selatan Regione Lazio (Roma) ke arah semenanjung Italia bagian selatan (Abruzzo, Campania, Basilicata, Molise, Calabria, Puglia) termasuk Pulau Silicia dan Sardegna (Sardinia). Kota Napoli menjadi sentral sebagai kota besar yang mewakili kondisi masyarakat Italia di Selatan. Dalam kehidupan sehari-harinya masyarakat di Selatan ini dikatakan sebagai salah satu kawasan yang terbelakang ekonominya di Eropa.

Kemunduran ekonomi di Selatan ini menurut sementara pihak dikarenakan kurangnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Italia, mengingat daerah ini lebih banyak memunculkan permasalahan seperti masalah kejahatan terorganisasi (mafia) serta arah kebijakan pemerintah lebih melihat ke Utara sebagai lahan yang lebih subur untuk industri dan investasi. Beberapa kendala yang manjadi hambatan terhadap permasalahan di Italia Selatan antara lain disebabkan bahwa lahan pertanian di Selatan cenderung mempunyai landscape yang berbukit-bukit dan kurang subur (tandus); curah hujan yang tinggi pada musim hujan dan kering pada musim panas; masih banyak memanfaatkan sistem pertanian yang masih tradisional dan masih memanfaatkan tenaga binatang untuk pertanian dibandingkan dengan pemanfaatan mesin; kurangnya prasarana transportasi; minimnya sumber daya alam;
minimnya pemanfaatan dana, serta; terbatasnya dukungan skill yang memadai

Keadaan seperti ini menyebabkan banyak dari para petani di Selatan hidup dalam keadaan pas-pasan. Ironisnya dalam kenyataannya masyarakat Italia di Selatan banyak yang beremigrasi ke Utara untuk bekerja disektor sektor industri di daerah segitiga industri di Utara tersebut, negara-negara Eropa lainnya, bahkan hingga ke Amerika Utara dan Australia sejak tahun 1950an dan tahun 1960an.

Pembagian karakteristik antara Utara dan Selatan yang sama sekali bukan merupakan pembagian administratif ini sering menimbulkan beberapa persoalan. Secara diskrimintif orang-orang Utara sering menyebut orang Selatan dengan sebutan Terroni (orang Selatan). Bahkan Lega Nord, salah satu partai yang berhaluan Tengah-Kanan kubu dari Pemerintahan Berlusconi yang dikenal sangat rasis pernah menyerukan adanya gerakan kemerdekaan bagi Italia Utara dan mengkampanyekan anti-imigran yang berasal dari luar Italia.

Meskipun penanganan permasalahan yang terjadi di Selatan mulai dapat diperbaiki seperti gerakan reboisasi, pengaturan irigasi melalui pembangunan bendungan-bendungan, pembangunan autostrada (jalan tol) serta memperbaiki sarana pariwisata terutama wisata laut dan pantai untuk lebih memanfaatkan turis, namun jurang pemisah antara Utara dan Selatan Italia agaknya masih menjadi kendala hingga saat ini.

Pada tahun 1950, Pemerintah Italia pernah menerapkan kebijakan regional yang diberi nama Cassa per il Mezzogiorno (Cash for Il Mezzogiorno) dibentuk untuk meningkatkan standar hidup di Selatan. Terdapat 2 (dua) tujuan atas pembentukan ini yaitu menciptakan 120.000 lahan pertanian baru dan melalui program “Growth Pole Strategy” dimana 60% investasi pemerintah disalurkan ke Selatan dengan harapan untuk meningkatkan arus modal, meningkatkan perusahaan lokal dan menyediakan lapangan kerja, namun akibatnya kebijakan tersebut justru menyebabkan meningkatnya subsidi serta ketergantungan Italia Selatan kepada pusat serta tidak berhasilnya memacu pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut. (Gambar set: Kota Napoli yang semrawut)

Ditinjau dari keadaan historisnya, Italia Selatan Il Mezzogiorno sebenarnya merupakan wilayah yang makmur. Secara politik juga sangat berpengaruh dan pernah menjadi kawasan yang sejahtera, khususnya pada jaman kekuasaan Kerajaan Sicilia (sebelum Jaman Renaissance). Wilayah Selatan secara historis juga pernah menjadi koloni dari berbagai bangsa seperti Yunani, Romawi Kuno, Arab, Byzantium, Jerman, Normandia, Spanyol dan Austria pada masa sejarah sebelumnya.

Namun pelan-pelan kejayaan tersebut mulai meredup ketika pada tahun 1860 setelah unifikasi Italia oleh Garibaldi. Beberapa faktor yang melemahkan Italia Selatan menjadi mundur antara lain disebabkan hal-hal seperti : kurang pedulian pemerintah sejak unifikasi Italia khususnya terhadap pembangunan di Selatan, bencana alam yang diakibatkan oleh gempa bumi dan tanah longsor, meningkatnya kejahatan terorganisasi yang bersekongkol dengan politik elit setempat untuk memuluskan usahanya.

Dewasa ini, meskipun keadaan ekonomi di Italia dapat dikatakan sebagai negara maju, namun jurang pemisah kemakmuran antara kedua kawasan ini masih terus berlanjut. Italia Selatan masih menjadi kawasan yang kurang menjanjikan di Italia, bahkan di Eropa Barat sekalipun. Permasalahan masih sering menghimpit kawasan tersebut seperti korupsi, kriminalitas terorganisasi maupun tingkat pengangguran yang relatif tinggi. Secara demografis, kawasan Italia Selatan dapat diperinci sbb: dihuni oleh 37% dari total penduduk Italia, 40% dari total daratan di Italia, menyumbangkan hanya 24% dari GDP negara.

Selain itu sifat, watak dan faktor figur yang berbeda juga mewarnai perbedaan antara Utara dan Selatan Italia tersebut. Dari segi sifat dan watak, orang-orang Italia Utara lebih banyak dipengaruhi Ras Kaukasia (Eropa) yaitu cenderung lebih well-mannered, disiplin, sopan, namun dapat dikatakan lebih dingin, business-oriented dan berpikiran kedepan. Sementara orang-orang Italia Selatan kebalikannya, yaitu berwatak lebih keras, kasar, kurang disiplin, meskipun lebih hangat dan ramah. Sedangkan faktor figur, orang-orang Selatan cenderung lebih dipengaruhi oleh faktor ras dimana berdasarkan historisnya orang-orang Selatan lebih banyak dipengaruhi bangsa-bangsa Mediterrania yang pernah mendiami kawasan tersebut pada masa-masa sebelumnya.

Friday, November 21, 2008

Protes Mahasiswa Italia Akibat Reformasi Pendidikan Kabinet Berlusconi

Roma (ITALIA - ANSA) Unjuk rasa akibat disahkannya reformasi bidang pendidikan oleh Pemerintah Berlusconi beberapa minggu terakhir ini gencar dilakukan oleh para pelajar/mahasiswa-mahasiswa di seluruh kota-kota di Italia. Pada umumnya, pengunjuk rasa menuntut hak-haknya agar mendapatkan pendidikan yang lebih memadai.

Pemerintah Tengah-Kanan Italia berpendapat bahwa Pemerintah Berlusconi saat ini sedang mengupayakan penyetaraan dengan sistem persekolahan di Uni Eropa. Sementara itu, Menteri Pendidikan Mariastella Gelmini menyatakan keprihatinannnya terhadap mutu pendidikan di Italia yang dianggapnya sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Gelmini merasa bertanggung jawab dan mengupayakannya agar sistem pendidikan yang ada di Italia dapat lebih ditingkatkan sehingga universitas-universitas di Italia dapat menduduki posisi yang diperhitungkan dalam Top 100 Universitas-universitas terkemuka di dunia.

Reformasi pendidikan Kabinet Berlusconi antara lain telah memuat rencana pemotongan anggaran dan riset pendidikan nasional untuk tahun 2009 yaitu sebesar 1,5 milyar euro serta rencana ditutupnya sejumlah jurusan di universitas-universitas yang kurang diminati para mahasiswa. Reformasi pendidikan tersebut juga menyinggung mengenai rencana pemerintah yang sedang mengupayakan privatisasi bagi beberapa uiversitas-universitas terkemuka di Italia.

Unjuk rasa terakhir terjadi pada tanggal 14 November 2008, dengan dikerahkannya sebanyak kurang lebih 100 ribu seratus ribu pelajar/mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas dan sekolah menengah di kota-kota di Italia (Milano, Verona, Napoli dan Firenze) dengan menggunakan angkutan bus dan kereta khusus ke Roma untuk mengadakan unjuk rasa atas keputusan tersebut. Para mahasiswa-mahasiswa dari luar kota bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa dari semua universitas di Roma seperti Universitas La Sapienza, Tor Vergata dan Roma Tre kembali berunjuk rasa di mulai dari Piazzale Aldo Moro, Piramide Cestia dan dari Piazza Repubblica dan tempat tujuan terakhir di Piazza Navona. Beberapa dari para pengunjuk rasa juga terdapat beberapa pelajar/mahasiswa dan peneliti-peneliti Italia yang sedang belajar atau melakukan penelitian di negera negara lain seperti Jerman, Perancis dan Belgia.

Sebelumnya unjuk rasa ini juga mereka lakukan di tempat-tempat strategis di kota-kota di Italia. Beberapa pelajar/mahasiswa yang berunjuk rasa tersebut mengancam untuk menuntut ilmu ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat atau negara-negara Eropa lainnya apabila keinginan untuk mencapai karier yang lebih tinggi di Italia mengalami halangan. Beberapa dari mereka khawatir bahwasannya pendidikan di Italia akan selalu diwarnai dengan unsur-unsur politik.

Beberapa mahasiswa kedokteran dan bidang kesehatan dengan berseragam putih-putih dan stetoskop juga melakukan demonstrasi untuk memprotes pemotongan dana dana riset mereka. Demonstrasi tidak saja terjadi di kota Roma tetapi juga terjadi di beberapa kota-kota lainnya di Italia seperti Milano, Napoli, Modena, Bari, Firenze, Torino, Bologna dan lain lain. Di Milano, para pelajar/mahasiswa bahkan sempat memacetkan lalu lintas dan menduduki stasiun kereta api. Di Napoli, mereka menggelar demonstrasi besar-besaran di Piazza (Alun-alun) pusat kota.

Ketegangan terjadi dua minggu lalu di Piazza Navona ketika para pelajar/mahasiswa berkumpul di Gedung Senat, -- tempat disahkannya reformasi di bidang pendidikan oleh Pemerintah Berlusconi tersebut – yang menyebabkan kemacetan lalu lintas. Namun kejadian menjadi lebih tidak terkendali ketika terjadi bentrokan antara kelompok sayap kanan dan pengikut-pengikutnya dengan para pelajar/mahasiswa tersebut. Atas kejadian tersebut sekitar 15 orang pelajar dari gerakan pelajar yang berasosiasi dengan Sayap kanan “Blocco Studentesco” ditahan pihak kepolisian. Sebanyak tiga pelajar dan seorang polisi mengalami luka-luka.

Pemerintah Tengah-Kanan PM. Silvio Berlusconi telah mengesahkan keputusan Gelmini menjadi peraturan yang akan berlaku mulai tahun 2009 setelah mendapat persetujuan Senat setelah dilakukan pemungutan suara yang menyatakan 162 setuju, 134 tidak setuju dan 3 abstein.

Dilain pihak, Oposisi Tengah-Kiri, Walter Veltroni dari Partai Demokratik (PD) mengatakan bahwa pemerintah berusaha menutup mata dan tidak mendengar apa yang disuarakan oleh para pengunjuk rasa. Veltroni juga berpendapat agar reformasi di bidang pendidikan tersebut hendaknya diputuskan melalui referendum nasional. Untuk itu veltroni dan Antonio di Pietro, Pemimpin Italia di Valori (Italy of Values) saat ini berupaya untuk mengumpulkan 500.000 tanda tangan untuk menyerukan diadakannya referendum pendidikan dimaksud.

Meskipun dikatakan sebagai “reformasi” bidang pendidikan, namun sebenarnya reformasi ini cenderung lebih bersifat mengembalikan sistem pendidikan dengan pola yang lama, mengingat beberapa hal yang menjadi prasarat dalam dunia pendidikan di Italia antara lain sbb:

o pelajar diwajibkan memperoleh nilai diatas 6 sampai dengan 10 karena dibawah angka tersebut dinyatakan gagal.

o anak-anak Sekolah Dasar akan diajar dengan sistem wali kelas yang akan mengajar mereka setiap harinya serta mengharuskan mereka mengenakan seragam.

o menerapkan kembali mata pelajaran “Cittadinaza e Costituzione” (Citizenship and Constitution) setelah dihapuskannya mata pelajaran” Educazione Civica” (Pendidikan Kewarganegaraan). Pelajaran mengenai kewarganegaraan ini tahun 1995 perhah dihapus di Italia, karena adanya himbauan Uni Eropa terhadap masalah-masalah rasisme, xenophobia, anti-Semitisme dan sikap kurang tolerasi lainnya.

Wednesday, November 12, 2008

Kemenangan Obama di Mata Pemimpin-Pemimpin Italia

Roma (ITALIA-ANSA) Kemenangan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih dari Partai Demokrat, telah memunculkan berbagai tanggapan yang disampaikan oleh berbagai kalangan pemimpin-pemimpin politik di Italia.

PM Italia Silvio Berlusconi dalam pesan tertulisnya telah menyampaikan ucapan selamat kepada Obama sehubungan dengan terpilihnya Obama sebagai Presiden AS setelah berhasil melewati masa-masa sulit selama kampanye pemilihan Presiden AS. Berlusconi yakin bahwa hubungan persahabatan dan kerjasama antara Italia dan AS akan tetap terjalin dan bahkan lebih erat lagi. Dalam pesan tersebut Berlusconi juga menyatakan bahwa Italia masih merupakan sekutu setia AS dan tidak pernah melupakan sejarah yang tercatat oleh AS dengan Italia dan Eropa.

Sementara itu, Presiden Giorgio Napolitano menyebutkan bahwa kemenangan Obama adalah sebagai suatu kemenangan yang besar. Dalam pesannya, Napolitano menyatakan bahwa Italia merasakan adanya kedekatan hubungan historis, politik, budaya serta sosial dengan masyarakat AS. Menurut Napolitano, kemenangan tersebut merupakan suatu harapan bagi kebebasan, perdamaian dan tatanan dunia baru yang lebih aman dan adil. Bersama Rakyat Italia, Napolitano juga terkesan pada kekuatan dan vitalitas demokrasi AS yang terasa sejak kampanye pemilihan presiden, pemungutan suara hingga menghasilkan presiden baru yang berkomitmen terhadap pembaruan yang ideal.

Menlu Franco Frattini juga berpendapat bahwa kemenangan Obama yang luar biasa tersebut diharapkan dapat meningkatkan kedekatan AS dengan Italia dan negara-negara Eropa lainnya. Frattini berharap agar Obama lebih berkomitmen kepada Eropa melalui NATO , khususnya dalam menangani masalah Afghanistan.

Pemimpin Oposisi Tengah-Kiri Partai Demokratik (PD), Walter Veltroni juga telah menyampaikan ucapan selamat kepada Obama dan menyatakan bahwa kemenangan tersebut merupakan suatu peristiwa yang luar biasa yang diharapkan dapat mengubah dunia dan sejarah AS menjadi lebih baik. Menurut Veltroni, Obama merupakan cerminan dari pemimpin baru AS yang melambangkan kemenangan hati dan nurani masyarakat AS, sehingga dapat memperkuat pandangan dunia atas kemajuan solidaritas, kesetaraan dan pembangunan berkesinambungan.

Suara sumbang terdengar dari pernyataan Maurizio Gasparri, Pemimpin PdL (People’s Freedom Party), yang menyatakan bahwa Organisasi Al Qaeda lah yang menyambut gembira atas kemenangan Obama. Namun sesudahnya, para pemimpin oposisi Tengah-Kiri menyerukan agar Gaspari yang juga anggota Aliansi Nasional Sayap Kanan meminta maaf dan mencabut pernyataan tersebut serta mempertanyakan apakah pernyataan Gasparri merupakan cerminan dari sikap Pemerintah Italia. Gasparri kemudian memperjelas pernyataannya bahwa yang bersangkutan Gasparri lebih yakin akan “keampuhan” kebijakan Partai Republik AS dalam memerangi terorisme internasional.

Berlusconi merupakan salah satu sekutu terkuat dan teman terdekat Presiden George Bush di Eropa. Berlusconi mengutarakan bahwa apabila bertemu dengan Obama maka Berlusconi akan “memberikan nasihat” kepada Obama mengingat usia dan pengalaman Berlusconi yang menurutnya lebih banyak pengalaman- Bahkan Berlusconi mengkomentari bahwa sosok Obama sebagai sosok yang "young, handsome and tanned".

Monday, November 3, 2008

Kunjungan Singgah Korvet KRI Iskandar Muda-367 di Napoli

Pada tanggal 28 Oktober 2008 pukul 10.00 korvet KRI Sultan Iskandar Muda 367 (KRI SIM 367) telah merapat di Pelabuhan Napoli, Italia untuk melakukan kunjungan singgah setelah sebelumnya bertolak dari Galangan Kapal Vlissingen, Belanda kemudian singgah di Pelabuhan Malaga, Spanyol pada tanggal 23-25 Oktober 2008. Korvet KRI SIM yang bernomor lambung 367 ini berawak kapal 80 orang dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Laut Ariantyo C. Wibowo.

Selama di Napoli, selain mengisi kebutuhan logistik, Komandan Korvet dengan didampingi seorang staff, Atase Militer KBRI Paris, Kolonel Endang Sodik dan Pramudya Sulaksono, Sekretaris Pertama Politik KBRI Roma juga berkesempatan mengadakan courtesy call dengan Mr. Fausto Surace, Kepala Hubungan Luar Negeri, Marina Estere Italiana (Angkatan Laut Italia) pada tanggal 29 Oktober 2008 pukul 12.00 siang yang sebelumnya didahului pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Roma, Yuwono Agus Putranto di Kantor KBRI Roma.

Pada malam harinya, bertempat di KRI SIM juga telah diselenggarakan acara Cocktail Party yang bertujuan untuk memperkenalkan Korvet KRI SIM kepada counterpart Indonesia di Italia khususnya counterpart Indonesia yang berada di Napoli dan sekitarnya. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2008 pukul 10.00 KRI SIM kembali berlabuh menuju Surabaya, Indonesia melalui rute Port Said, Jeddah, Salalah, Cochin, Sabang, Jakarta dan Surabaya.

KRI SIM merupakan korvet ketiga dari empat korvet yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut Republik Indonesia yang dibeli dari galangan kapal Vlissingen di Belanda setelah KRI Diponegoro, KRI Hasanuddin dan berikutnya KRI Frans Kaisepo.

Monday, October 6, 2008

Pengerahan Pasukan Setelah Huru Hara Anti-Imigran di Casserta

Roma (ITALIA). Masalah rasisme dan xenophobia kembali muncul dipermukaan di Italia setelah kasus yang terjadi di Castelvortuno, Casserta dekat Napoli, akhir bulan September lalu yang menyebabkan terjadinya perselisihan antara kaum pendatang dengan kelompok mafia Camorra.

Dalam peristiwa tersebut 3 (tiga) imigran dari Ghana, 2 (dua) imigran dari Liberia dan seorang dari Togo tewas tertembak setelah diserang dengan senjata api jenis 120 Kalashnikov.
Kejadian tersebut dilatarbelakangi oleh tuduhan kepada para imigran Afrika sebagai pengedar obat obatan terlarang dan penyebab meningkatnya kriminalitas. Tuduhan tersebut dibatah keras oleh para imigran Afrika yang balik menuduh masyarakt Italia sebagai masyarakat yang rasis.

Polisi telah menangkap seorang anggota kelompok mafia yang dicurigai menyebabkan insiden dimaksud yaitu Alfonso Caesarano, 29, dari kubu Klan Calanesi dari kelompok mafia Camorra. Camora merupakan salah satu kelompok mafia utama yang menguasai daerah Napoli dan sekitarnya yang disinyalir juga mempunyai jaringan peredaran obat-obatan terlarang di kawasan tersebut.

Sehubungan dengan kejadian diatas, Kabinet Tengah-Kanan Silvio Berlusconi telah menyetujui pengerahan 500 tentara selama tiga bulan untuk mengawasi aktivitas tersebut di Casserta. Sebelumnya selama musim panas yang lalu sebanyak 3.000 tentara telah mengadakan patroli di kota-kota utama Italia sebagai akibat dari meningkatnya kriminalitas dan imigrasi ilegal di Italia untuk menangani peningkatan terjadinya kriminalitas dan imigrasi ilegal di Italia.

Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni, mengatakan bahwa pengerahan keamanan tersebut dapat saja diperpanjang, tergantung dari tingkat keamanan di wilayah Casserta. Awalnya, sebanyak 400 personel kepolisian telah dikerahkan terlebih dahulu dan telah diputuskan untuk mengerahkan 1.000 personil tentara di wilayah tersebut.

Saat ini diperkirakan terdapat 11.000 hingga 12.000 imigran gelap di Castelvortuno. Sejumlah 2.000 imigran lainnya telah memiliki surat ijin tinggal dan ijin kerja, bahkan beberapa dari mereka sudah menjadi generasi kedua dan berkewarganegaraan Italia. Mengutip dari berita harian La Repubblica generasi kedua ini juga tidak lepas dari tindakan-tindakan rasisme, namun tetap menganggap bahwa Italia adalah rumah mereka”.

Masalah rasisme dan xenophobia juga terjadi dibeberapa tempat di Italia. Di Milan, seorang Afrika yang lahir di Italia yang bernama Abdul Salam Guibre tewas setelah dituduh mencuri “makanan kecil”. Akibatnya ribuan imigran di Milan membakar tempat-tempat sampah dan menyerukan kata kata yang ditujukan kepada masyarakat Italia yang dianggap rasis, sambil mengacungkan biskuit sebagai tanda simbol protes mereka atas kejadian tersebut.

Dalam pertemuan kabinet akhir bulan September lalu telah menyetujui pembangunan 10 pusat penampungan imigran gelap. Juga pengujian DNA bagi imigran sehingga layak memperoleh ijin tinggal di Italia. Tercatat sebanyak 23.600 imigran gelap (clandestini) masuk ke Italia tahun ini atau telah meningkat sebesar 60% dari angka 14.200 imigran pada tahun 2007.

Maroni mengeluhkan bahwa meskipun sudah terdapat “perjanjian persahabatan” antara Berlusconi dan Colonel Muammar Gadaffi dari Libya untuk membatasi arus imigran gelap di Pulau Lampedusa yang sepakati pada bulan Agustus lalu, namun imigran gelap masih tetap masuk ke Italia. Maroni kemudian mengancam menghentikan bantuan keuangan ke Libya, yang tertulis dalam perjanjian tersebut, serta mengancam akan memimpin sendiri pengerahan kapal pengawas pantai untuk menghalau kapal-kapal kecil para imigran gelap untuk memasuki perairan Italia.

Kedutaan Libya di Roma mengeluaran pernyataan bahwa apabila kedatangan Maroni ke Libya hanya sebagai “in such a spectacular fashion” maka Maroni akan dihentikan. Namun, apabila menyebutkan dengan detail kedatangannya ke Libya maka Pemerintah Libya akan meerima kedatangannya dengan baik. Selama ini Maroni bersikeras agar diadakan patroli gabungan antara Italia dan Libya sebagai bagian dari “perjanjian persahabatan” tersebut.

Pihak-pihak lain seperti Konferensi Uskup Italia (CEI) menilai bahwa rasisme dan xenophobia di Italia jangan dianggap sepele. Kepala CEI, Cardinal Angelo Bagnasco, berpendapat bahwa “imigran gelap juga merupakan saudara”. Banyak diantara imigran ini telah membahayakan jiwa mereka untuk dapat tiba ke Italia melalui laut”. Bagnasco berpendapat akan lebih baik memberikan bantuan ekonomi sebagaimana digariskan oleh Uni Eropa tentang Masalah Keimigrasian yaitu untuk membantu perekonomian negara-negara asal para imigran tersebut.

Masalah rasisme dan xenophobia cenderung masih mewarnai kehidupan masyarakat di Italia. Bahkan PM Berlusconi sendiri sebelumnya pernah berujar di depan Sidang Katolik Roma Konservatif dan kubu tengah-kanan nya menganggap bahwa Italia adalah “Catholic and for Italians”.

Pemerintah Berlusconi berkomitmen untuk memberlakukan kebijakan yang keras terhadap imigran dengan cara memperketat aturan aturan mengnai keimigrasian terutama untuk meningkatkan rasa aman di dalam negeri, menurunkan tingkat kejahatan dan menjaga ketertiban umum di masyarakat Italia.

Wednesday, October 1, 2008

Masyarakat Indonesia Merayakan Hari Kemenangan Idul Fitri di Roma

Seperti halnya tahun lalu, maka Lebaran di Roma telah ditepkan oleh Islamic Center di Roma bahwa Lebaran jatuh pada hari Selasa tanggal 30 September 2008. Umat Islam khususnya masyarakat Indonesia yang berdomisili di Roma merayakannya bersama sama dengan penuh khidmat di Wisma Indonesia, KBRI Roma. Dengan didahului shalat Ied, masyarakat muslim Indonesia juga beberapa diantaranya beberapa rekan dari negara negara sahabat turut hadir dalam Shalat Iedul Fitri tersebut.

Bertepatan dengan umat muslim merayakan hari kemanangannya setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, di KBRI juga telah diadakan upacara serah terima Duta Besar RI untuk Republik Italia, Malta, Cyprus dan Organisasi Internasional (FAO, IFAD dan WFP), Susanto Sutoyo kepada Deputy Chief of Mission KBRI Roma, Yuwono Agus Putranto yang akan memimpin KBRI Roma hingga KBRI Roma mendapatkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang baru. Acara diadakan di Ruang Borobudur dengan disaksikan Home staff, local staff dan Darma Wanita Persatuan KBRI Roma. Menurut rencana Duta Besar Susano Sutoyo akan kembali ke Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2008. Dubes Susanto Sutoyo telah menduduki jabatan Duta Besar RI di Roma sejak bulan Juni 2005.

Selanjutnya setelah acara serah terima, bertempat di Wisma Indonesia. Duta Besar RI Roma beserta staff membuka kesempatan kepada masyarakat Indonesia di seluruh wilayah akreditasi KBRI Roma untuk bersilaturahmi dalam acara Open House. Open House digelar mulai pukul 11.30 hingga selesai. Tentu saja tidak semua masyarakat Indonesia yang tinggal di Italia dapat hadir di KBRI Roma mengingat lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, namun minimal beberapa masyarakat Indonesia yang tinggal di Roma dan sekitarnya seperti Viterbo, Porto San Stefano nampak hadir. Dengan hidangan lebaran seperti opor ayam, lontong, sambal goreng ati, sambal goreng krecek, krupuk melengkapi citra masakan Indonesia. Meskipun diakui karena terjadi spekulasi waktu lebaran yang baru diketahui sore harinya (Senin, 29 Sepetember 2008) menyebabkan kurangnya variasi yang disajikan, bahkan kue kue lebaran yang tersajipun kurang bervariasi.

Rencananya, Rabu (1 Oktober 2008) malam akan digelar Open House yang sama oleh Duta Besar RI Vatikan di KBRI Vatikan. Inilah uniknya satu satunya kota di dunia yang mempunyai dua KBRI, meskipun dengan ruang lingkup pekerjaan yang berbeda. Sementara tanggal 3 Oktober 2008 pukul 19.00, di KBRI Roma juga akan digelar Perpisahan dengan Duta Besar RI Roma, Susanto Sutoyo dengan mengundang masyarakat Indonesia di Roma. Deputy Chief of Mission (DCM) atau Wakeppri KBRI Roma juga akan menggelar Open House untuk masyarakat Indoensia di Roma dan sekitarnya pada hari Sabtu siang, pada pukuk 12.30.

Friday, September 19, 2008

Tahukan Anda : Serba Serbi Hidup dan Tinggal di Italia (Part 2)

Tahukah anda bahwa bahwa orang Italia kalau kurang jelas menangkap apa yang dimaksudkan oleh lawan bicaranya maka ia akan menimpali dengan kata Heeeeeeeee?????? Duh mirip mirip orang Jawa juga ya yang selalu nanya heeeee?????? …….jauh jauh ke Eropa kok masih denger yang begini juga. Sama deh dengan orang Vietnam yang selalu juga begitu, cuma (sorry) kalau orang Vietnam cenderung seperti orang bego!!!! /haaaahhhh?????/.

Tapi kalau orang Italia yang terkesan cuek dan ga mau tahu urusan orang lain maka dia kan mengeluarkan kata beh! Yang dilafalkan panjang beeeeeee’! (e dilafalkan seperti /eu/ dalam bahasa Sunda atau Aceh tapi dibelakang mempunyai tekanan /’/ seperti do’a), hingga lebih mirip seperti orang bersendawa: /beeee’/.

Kuli kuli bangunan di Roma juga suka berteriak : Aoooooooooooo!!!!!!! Itu tandanya sedang memanggil rekannya yang lagi jauh, tapi itu bukan saja dipakai oleh kuli kuli bangunan doang tapi juga orang biasa yang sedang memanggil rekannya yang agak jauh! Seperti kalau di Indonesia bilang Hoiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!.

Tahu ga nenek nenek di Roma meskipun sudah tua mereka masih suka dandan meskipun dandanannya nenek nenek juga. Mereka biasa mandiri kalau anak anaknya sudah tidak serumah, konon kata temen temen saya yang kawin sama orang Italy kebanyak menreka mengeluhkan prilaku hubungan keluarga yang dekat khususnya anak laki laki (meskipun sudah tua sekalipun) dengan Mamanya. Mereka sangat patuh dan sayang sama mamanya, meskipun ini wajar tapi dibandingkan dengan Indonesia maupun Eropa barat kedekatan Anak laki-laki Italia meskipun sudah ubanan sekalipun mereka sangat dekat sekali dengan mamanya, bahkan ketika sudah kawinpun mbak mbak yang kawin sama laki laki Italia ini mengeluhkannya karena perhatian mamanya meskipun sudah tidak serumah tapi masih sangat interfere yinggi. Bahkan hal hal kecil seperti sudah makan belum perhatian istri kalah jauh dengan ibunya. Pernah seorang teman memberi tahu kalau si ibu punya anak laki laki tapi teman saya belum pernah ketemu anak laki lakinya, si ibu ini sering menelpon si anak dengan perhatian persis kaya anak kecil. Namun alangkah kagetnya teman saya ketika si anak datang ternyata sudah tua mungkin di atas 45 tahun….Ya Oloh!!!! Tradisi kedekatan kekerabatan kekeluargaan seperti ini sama persis dengan tradisi di Arab, mengingat letak Italia yang berada di perairan Laut Mediterrania maka sifat sifat model Arab ini mewarisi generasi di italia yang nota bene orang Italia bukan asli orang bule (Eropa) tapi merupakan campuran antara Eropa, Arab, Mediterrania dan Latino. Makanya hati hati kalau mbak mbak mau kawin sama cowok Italia, jangan jangan bakal cemburu sama calon mertua wanitanya.

Di Italia susah cari pekerjaan khsusnya pendatang. Namun bagi orang Italia juga susah kok apalagi yang tidak mempunyai latar belakang dari keluarga yang mapan. Ingat sistem kekeluargaan di Italia yang sangat erat. Maka pada umunya seorang anak yang mempunyai orang tua yang kaya atau mapan misalnya restaurant, toko, business home industri yang kuat maka anak itupun akan sejahtera karena anak akan mewarisi kekayaan orang tua. Benar ini terjadi dimana mana. Namun celakanya bagi anak yang latar belakang keluarganya pas pas an maka anak itu akan susah untuk penghidupan yang layak meskipun si anak itu lulusan sarjana. Tapi bagi seorang anak yang keluarganya kaya raya biarpun dia gak sekolah tinggi tapi orang tuanya akan serta merta mewariskan hartanya kepada anaknya apalagi seorang anak tunggal. Sebagai contoh seorang anak dari luar kota yang sekolah di Roma dia bisa tinggal di sebuah apartemen mewah di daerah Parioli (semacam Mentengnya Roma)lengkap dengan mobil ketika ditanya apa motivasi dia sekolah tinggi, dia menjawab ya hanya menjalankan perintah orang tuanya, sementara dia sendiri ignor untuk melakukan keingin dirinya, alasannya semua masa depannya udah di depan mata. Coba tengok, di Italia rata rata business pasti banyak ditangani keluarga dari BAR (kedai kopi), Ristorante, Butik Toko design terkemuka, business utama semua dipegang dengan sistem keluarga. Makanya mbak mbak yang mau kawin sama cowok Italia sebaiknya jangan hanya tampang rata rata cowok Italia yang terkenal ganteng dan macho saja tetapi juga business keluarganya. Makanya tidak heran kan kalau muncul mafia mafia yang memonopoli suatu usaha tertentu.

Gw paling sebel sama Polisi Italia (POLIZIA) yang jarang jarang gw lihat dia mencoba mencontoh bagaimana berprilaku lalulintas yang baik. Setiap kali berpapasan dengan POLIZIA mereka selu break the rules. Gimana gak break the rules kalau setiap lampu merah selalu dilanggar. Padahal mereka nggak lagi terburu buru. Okelah kalau mereka sedang dalam keadaan emergency tapi saat ketemu mereka tetep melanggar lampu mereh mereka sedang berpatroli biasa.

Tidak hanya POLIZIA saja yang aneh. Disaat kedisiplinan lalu lintas Eropa Barat gencar dengan peraturan dan kedisiplinan. Nah orang Italia juga sering ignorant. Kalau merasa sepi mereka dengan seenaknya juga menerjang lampu lalu lintas. Berbahaya kan, tapi mereka juga punya dalih. Loh sepi kok…lha iya sepi, tapi mana kedisiplinan, peraaan orang orang Indonesia yang jauh lebih brengsek aja jarang jarang kok melanggar llampu alu lintas…lho ini kok Italia seenak jidatnya melanggar lampu merah. Tadinya sih pura pura semakin dekat semakin dekat bablas lah dia….saya ketawa aja kalau memperhatikan tingkah laku sinting ini.

Budaya Antri bagi orang Italia masih tabooooo…lho kok? Bayangin Italia itu di Eropa tapi kelakuannya masih biadab gimana gak biadap. Orang lagi antri kok dengan gaya ignorantinya mereka potong….aduh duh kalau di Kudus masih maklumlah , ya kurang ada pengertian, lha ini signora signori ini dengan enaknya pura pura tidak tahu, tahu tahu main serobot antrian panjang gw di kasir…wah wah kadang sih ada yang marah atau biasanyakalau dia maju saya maju duluan soalnya posisinya bukan di belakang saya tapi disamping saya, ini biasa terjadi di Mc Donald, antrian cashier toko dan bahkan bank banyak yang menyelak dengan alasan keburu buru….Dasarrrrrrrrrrrrr!!!!! Orang Eropa kok begitu, sekali lagi Orang Italia kan bukan asli Eropa tapi campuran Mediterrania.



(Bersambung)

Saturday, September 13, 2008

Tahukah Anda : Serba Serbi Hidup dan Tinggal di Italia (Part 1)


Informasi ini diperuntukkan buat siapa saja, khususnya buat yang mau bepergian ke Italia, mbak mbak yang mau kawin dan tinggal di Italia, syukur syukur dapat calon suami orang Italia biar tidak terjadi culture shock, maklum ada banyak sekali kekontrasan nilai nilai sosial budaya antara Indonesia dengan Italia bahkan dengan negara negara tetangga Italia di seputar Uni Eropa lainnya. Informasi ini akan saya hadirkan secara bertahap berdasarkan per edisi yang akan saya sampaikan kepada temen teman di blog ini. Silakan menyimak informasi berikut ini, siapa tahu bisa membantu anda mengetahui perbedaan keadaan sosial budaya masyarakat Italia tersebut:


...................Tahukah anda bahwa beberapa nama bus lokal di Italia bernama RAMA, SITA dan SENA, kaya dunia pewayangan saja.


……Orang Italia kalau jengkel selalu menguncupkan tangan dan diletakkan di dada dan bilang ma che! Apa sih maunya? Come tu me vuoi?


….. Kalau naik mobil ada orang yang gak bener mereka melemparkan lima jarinya yang kira kira artinya “gimana sich?” biasanya meletakkan tangan ke arah jendela atau spion yang berada di depan tengah kemudi……….


..........Orang Italia kalau naik mobil suka mengeluarkan tangan ke jendela tinggi tinggi, padahal di Indonesia berlaku “dilarang keras mengeluarkan anggota badan” kata mereka :…..”enak kok dingin!…..coba deee!!!!.... ih norak ahhhh”


………. Hati hati kalau mau nyetir tengok dulu persnelling, di Italia kalau parkir harus dimasukkan ke gigi satu, kalau di Indonesia kan harus gigi nol, soalnya kalau lupa begitu distart langsung deh mobilnya kabuurrrr hati hati loh!!!


………….Kalau dibilang gak norak, kalau diajak makan di Italia tuh sesuai cara biasanya ANTIPASTI (appetizer) dulu bisa berupa bruschetta (roti yang dikasih tomat segar di atasnya, insalata frutti di mare (salad sea food), atau cozze (kerang besar/kerang ijo) ....awas jangan salah sebut loh ya? bahaya.....hihihihiiiii.........ini cuma digado, awas jangan kekenyangan masih ada lainnya PRIMO PIATTO (first plate) bisa milih makanan karbohidrat (Pasta, spagghetti, gnocchi, risotto atau lingunine, pene atau fetuccine, nah untuk SECONDO PIATTO biasanya berupa protein seperti daging Vitella (sapi muda), manzo (sapi dewasa) , pollo (ayam), angnelo (kambing) ikan (pesce), maiale (babi) yang digrill atau di goreng sesuai selera. Pada secondo Piatto ini biasanya disertai CONTORNO yang biasanya berupa kentang goreng, rebus, melanzane (terong) bakar, insalata (salad). Oh ya mereka biasanya makan on time (sesuai jadwal makan) gak kaya orang Indonesia yang biasanya makan setiap saat, sampai pagi jam 2 pun dijabanin. Sarapan pagi sampai sekitar jam 10.00, makan siang jam 12.00 s/d jam 13.00, dan malam mulai jam 19.00 keatas. Jadi ati ati bagi yang makannya telat susah cari makan kecuali di McDonalds.Biaanya dalam suatu jamuan makan malam bisa panjang mulai jam 20.00 hingga jam 23.00 atau 24.00 bahkan ada yang sampai jam 2.00 dini hari, biasalah mereka makan lengkap dari antipasti, primo, secondo sampai dolce (sweets/cuci mulut)...... Buon appetito!


......................Orang Italia tidak makan jeroan atau organ binatang, tapi untuk tipikal kucina Romana (orang Roma) mereka biasa memakan sejenis Trippa (babat) yang dibumbui ala Romana.


…………..Bagi yang belum kenal bahasa Italia, pasti bingung membedakan mana bahasa Italia atau Spanyol. Kalau mau tau tulisan itu bahasa Italia itu gampang, caranya denan menebak semua huruf yang pasti diakhiri dengan huruf hidup (vokal) seperti a (female), o (male), I (jamak), e (jamak perempuan), Kalaupun diakhiri huruf mati berarti pinjaman kata dari bahasa asing misalnya : film. Begitu juga dengan nama nama orangnya seperti Silvio, Francesco, Davide, Alessandro, Renato, Frederico, Michele (cowok), Chiara, Clara, Sandra, Alessandra, Francesca, Silvia (cewek), begitu juga nama keluarga seperti Mancini, D'Agostino, Calvi, Bertollini, Verdi dan lain lain.


……. Hati hati kalau ke toilet istilah tuan signore (single laki-laki), Nyonya, signora (single perempuan), tapi untuk laki laki jamak berubah menjadi signori dan untuk perempuan menjadi signore…. Bingung khan, saya aja pernah salah masuk!


.............Italia termasuk bel paese (beautiful country) ini diakui oleh orang orang Eropa, karena Italia berada di selatan dan di laut Mediterania, sangat cocok untuk menyebut La Dolce Vita karena cuacanya paling moderat, temperaturnya lebih hangat, orangnya keren keren hangat dan panas, fashionable karena tempatnya designer terkemuka macam Dolce&Gabanna, Gucci, Prada, Fendi, Salvatore Feragamo, Zegna, belum lagi penghasil wine, Martini (No Martini No Party), pusat sejarah peradaban Eropa (Roman Ancient Empire), Italian Food yang terkenal kelezatannya (Spagghetti, pasta, lasagna), Gelato (Italian ice cream), namun dalam soal disiplin Italia jauh lebih buruk terutama dalam disiplin lalu lintas, mobil dimana mana sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas, parkir susah dan sempit, kadang parkir seenak jidatnya, mau nyalip mobil seenaknya, ngebut (sembalap…maklum home base Ferrari dan Lamborghini), nyeberang jalan tidak pada tempatnya………..wah sama lah dengan Indonesia.

(Bersambung)

Wednesday, July 30, 2008

Indonesia Kembali Sumbangkan Benda-Benda Seni dan Budaya Untuk Museum di Italia



Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma kembali menyumbangkan benda-benda seni dan budaya Indonesia kepada Museum di Italia. Bertempat di Museum Antropologi (Museo di Antropologia), Universitas Bologna, pada tanggal 24 Juli 2008 pukul 11.00 waktu setempat, Pramudya Sulaksono, Sekretaris Pertama Politik merangkap Koordinator Benda–Benda Seni dan Budaya KBRI Roma yang mewakili Duta Besar RI Roma telah menyerahkan benda-benda seni/budaya Indonesia kepada Prof. Maria Giovanna Belcastro, Kepala Laboratorium Bio-arkeologi dan Osteologi Forensik Museum Antropologi Univeristas Bologna.

Ketiga benda seni/budaya tersebut antara lain berupa Miniatur Rumah Adat Panggung; Tifa (sejenis gendang) dan Tas Anyaman tradisional yang semuanya merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” ketika berkunjung ke KBRI Roma bertepatan dengan peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2006 lalu.

Setelah penyerahan benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut Sekretaris Pertama Politik KBRI Roma juga berkesempatan diterima Prof. Roberto Grandi, Wakil Rektor Universitas Bologna Urusan Hubungan Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa maksud dan tujuan disumbangkannya benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut adalah agar masyarakat Italia khususnya mahasiswa Universitas Bologna dapat mempelajari seni/budaya Indonesia. Disamping itu dengan sumbangan ini juga diharapkan dapat dalam lebih mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia.

Universitas Bologna merupakan univeritas tertua di dunia yang berdiri sejak tahun 1088. Saat ini Universitas Bologna mempunyai sekitar 13 museum. Ketiga benda seni/budaya tersebut merupakan benda-benda Indonesia pertama yang akan tersimpan di dalam Museum Antroplogi tersebut.
Sebelumnya pada tanggal 5 Desember 2007 yang lalu, KBRI Roma juga telah menyerahkan benda-benda seni Indonesia kepada bakal Museum Regional Immigrasi dan Emigrasi di Marsala, Pulau Sicilia, Italia yaitu seperangkat angklung lengkap berukuran kecil yang merupakan sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat, kemudian alat musik Tifa dari Papua yang juga merupakan sumbangan yang sama dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” dalam kunjungannya ke Italia, serta Kain IKAT dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Sdr. Noam Lazuardy, peserta magang tahun 2006 Angkatan XXXI dari Deplu RI.

Benda seni Indonesia tersebut telah diserahkan langsung dari Sekretaris Pertama KBRI Roma kepada Avv. Michele Milazzo, Wakil Walikota dan Mrs. Domenica Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala (Pemda Marsala). Indonesia merupakan negara yang merespon pertama kali memberikan sumbangannya untuk pembukaan museum tersebut.

Sunday, July 27, 2008

Alunan Angklung Bandung Menggetarkan Festival Folklor di Norma, Italia



Alunan lagu “O Sole Mio” secara magis kembali menghanyutkan masyarakat Italia melalui iringan Keluarga Paduan Angklung SMA 3 Bandung (KPA 3) yang disambut hangat oleh para pengunjung dengan bersama menyanyikan lagu legendaris Italia tersebut di kota Norma, dalam “Nurbanusfestival -- La cultura del folkore per la pace dei popoli", ke-12 Jumat malam lalu (25/7/2008) mulai pukul 21.00 hingga tengah malam di Piazza Caio Cestio.

Nurbanusfestival merupakan festival folklore internasional di Norma yang diadakan setiap musim panas dengan menampilkan berbagai kesenian folklore dari berbagai negara. Selain KPA 3 Bandung yang mewakili Indonesia, peserta dari negara yang turut berpartisipasi antara lain adalah Argentina, Rusia, Slovakia, Kenya, dan negara lainnya.

Antusiasme pengunjung yang memadati area terbuka Piazza Caio Cestio tampak cukup antusias terutama saat lagu-lagu yang mereka kenal seperti O Sole Mio, New York New York dan alunan lain lainnya dapat mereka mainkan dengan baik dengan alat musik dari bambu tersebut. Disamping itu KPA3 juga menampilkan alunan alunan lagu lain seperti lagu daerah sunda, musik klasik dan musik folk Perancis secara instrumen.

Para pengunjung sangat mengagumi alat musik tradisional Jawa Barat tersebut, terbukti pada saat setelah para siswa selesai tampil, para pengunjung mencoba menanyakan perihal alat musik dari bambu tersebut. Beberapa dari pengunjung sibuk mencoba bagaimana cara memainkan angklung dan beberapa dari mereka bersemangat untuk mengajak berfoto bersama para siswa yang seluruhnya berbusana baju tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan sabar dan senang hati para siswa memenuhi permintaan para pengunjung meskipun terdapat kendala bahasa yang menghambat komunikasi diantara mereka yang pada umumnya masyarakat Italia kurang berminat untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan para siswapun tidak berbahasa Italia.

Selain itu, antusias pengunjung juga nampak tinggi ketika stand kecil KPA 3 Bandung tak pernah sepi dari masyarakat setempat yang membeli produk-produk kerajinan Indonesia seperti gantungan kunci, blangkon Sunda, syal, selendang dan suvenir lainnya. Bahkan ada diantara pengunjung yang menanyakan apakah baju tradisional yang dipakai para siswa juga dapat mereka beli.

Kedatangan rombongan 35 orang siswa SMA 3 Bandung termasuk officials dan seorang guru pembimbing seni rupa ke Italia ini adalah dalam rangka melakukan lawatan misi kesenian dan kebudayaan Indonesia ke Italia sejak tanggal 19 Juli hingga 5 Agustus 2008.

Setelah sukses di Bologna untuk mengikuti ISME, International Society for Music Education ke-28, KPA 3 Bandung akan melakukan petunjukan di kota-kota lain seperti di Termoli, Frascati dan juga akan mengikuti Festival Rassegna di Casteglione del Lago dan Colli Cimmini di Perugia pada tanggal 1 Agustus – 5 Agustus 2008 sebelum kemudian kembali ke tanah air pada tanggal 7 Agustus 2008.

Kota Norma adalah sebuah kota unik yang penuh dengan nilai nilai sejarah dan terletak di atas bukit. Dengan jarak tempuh dari Roma sekitar 80 km. Secara geografis kota ini terletak di Regione Lazio, sebelah utara kota Latina.






Written and photos by Pramudya Sulaksono

Penampilan Angklung SMA Negeri 3 Bandung Tampil Memukau di Bologna, Italia

Tepukan meriah penonton mewarnai penampilan Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung (KPA3) yang memadati Teatro Manzoni, Via De Monari, Bologna pada hari Kamis siang tanggal 24 Juli 2008 pukul 14.00 ketika Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung (KPA3) secara spektakuler melantunkan lagu-lagu baik lagu Italia seperti O Sole Mio atau lagu lagu Internasional lainnya seperti When You Believe, New York New York, La Vie En Rouge dan Santorini. Dengan disertai senyuman serta berbusana tradisional Indonesia dari berbagai daerah, penampilan KPA3 berulang kali mendapat pujian dari penonton Italia :“bravi!” (hebat!) atau “bellisima!” (bagus sekali!). Tidak hanya sekedar permainan musik angklung saja namun penampilan mereka juga diselingi beberapa tari tarian daerah daerah Indonesia lainnya.

Penampilan anak anak SMA 3 Bandung di Bologna ini dalam rangka mengikuti International Society for Music Education (ISME) 2008 Conference ke-28 (22 – 24 Juli 2008) salah satu konferensi musik bergengsi dunia yang menampilkan nuansa-nuansa musik dunia yang diikuti baik oleh anak anak maupun dewasa dari berbagai negara.

Setelah mengikuti ISME, KPA3 selanjutnya akan mengikuti serangkaian festival-festival lainnya di Italia antara lain : Norbanusfestival ke-12– La Cultura del Folklore per la pace dei popoli di kota kota seperti Norma, Termoli, Maenza dan Frascati mulai tanggal 24 Juli - 31 Juli 2008 kemudian disusul dengan Rassegna Internazionale del Folklore ke-31 di Castiglione del Lago (Perugia) serta Festival Internazionale del Folklore “Colli Cimini” tanggal 31 Juli 2008 - 5 Agustus 2008 dan kembali ke tanah air tanggal 7 Agustus 2008.





Rombongan KPA3 ke Italia ini berjumlah 35 orang yang terdiri 26 perempuan dan 9 (sembilan) laki laki termasuk seorang guru pembimbing dan 5 (lima) orang official yang merupakan alumnus SMA 3 Bandung dengan diketuai oleh Burhannudin Sutisna. Kedatangan mereka ke Italia adalah dalam rangka melakukan lawatan misi kesenian dan kebudayaan Indonesia di luar negeri setelah sebelumnya tampil dalam International Festival Petras di Athena, Yunani pada tanggal 16-17 Juli 2008. Sebelumnya KPA3 juga pernah mengadakan lawatan misi kesenian serupa di beberapa negera seperti Jerman, Perancis, Belgia, Skotlandia, Polandia dan Ceko.

Disamping itu misi utama mereka adalah dalam rangka memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui kesenian angklung dan tari-tarian daerah (folklor), sehingga diharapkan Indonesia dapat lebih dikenal di Italia serta diharapkan Indonesia dapat menjadi tempat alternatif tujuan wisata masyarakat Italia khususnya di daerah-daerah yang sedang dan akan didatangi misi kesenian Indonesia tersebut.



All photos by Pramudya Sulaksono

Thursday, July 17, 2008

Berlusconi Menghadapi Penolakan Penghapusan Pengadilan

Berkas perkara peradilan PM Italia Silvio Berlusconi dan Pengacara Pajak asal Inggris David Mills telah gagal untuk dihapuskan. Permintaan tersebut disampaikan oleh Pengacara Berlusconi di Pengadilan Tinggi Milan hari Kamis tanggal 17 Juli 2008 yang mencoba berdalih bahwa hakim mencoba menghalang halangi kasus tersebut.

Hakim Nicoletta Gandus sebelumnya telah menuduh Berlusconi menyuap Mills sekitar US$ 600.000 pada proses pengadilan sebelumnya. Baik pihak Berlusconi dan Mills telah menolak atas tuduhan tersebut. Berdasarkan penolakan yang disampaikan oleh tim ahli hukum Berlusconi, hakim Gandus mengulang kembali pernyataanya bahwa hal ini merupakan “keburukan serius” Berlusconi.

Menurut tim ahli hukum Berlusconi, Hakim dianggap telah menarik perhatian publik melalui internet mengenai pemerintahan Berlusconi sebelumnya pada tahun 2001 dan 2006. Selanjutnya dikatakan juga bahwa Gandus yang sebelumnya ikut andil dalam perusahaan jaringan televisi milik Berlusconi Mediaset dan Gandus dikatakan sebagai salah satu orang yang juga tertarik dengan peradilan Berlusconi lainnya dimana Berlusconi dan Mills juga dituduh melanggar hak cipta film di Mediaset.

Nasib mengenai peradilan Gandus saat ini telah menimbulkan keragu raguan mengingat sejumlah uang sogokan akan diberikan untuk imunitas terhadap empat pejabat Italia termasuk Berlusconi

Thursday, July 10, 2008

Gelar Acara Kebudayaan dan Promosi Pariwisata Indonesia


Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma bersama dengan The American Club in Rome, Save Alle dan Restaurant Jet Set, Eur-Roma akan menyelenggarakan acara Indonesian Party yang akan diadakan pada hari Kamis, 10 Juli 2008 mulai pukul 20.00 s/d selesai di Jet Set, Executive Restaurant - Piazza Umberto Elia Terracini (Laghetto dell’Eur) Metro Palasport, Roma, Italia.

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan Budaya dan Pariwisata Indonesia kepada para ekspatriat asing yang tinggal di Roma, Italia serta masyarakat Italia agar lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan tertarik untuk mengunjungi Indonesia sebagai tempat tujuan wisata. Apalagi dalam rangka menyambut musim panas dimana banyak masyarakat Italia dan warga asing lainnya memilih tempat wisata sehingga diharapkan Indonesia akan menjadi pilihan utama mereka.

Acara yang diberi judul “Indonesian Party” ini akan menampilkan persembahan tari tarian Indonesia oleh 2 (dua) orang penari Indonesia dari Roma, makanan Indonesia, model busana tradisional Indonesia serta persembahan berupa musik dan video Indonesia sebagai tempat tujuan wisata. Dalam acara tersebut juga akan dibagikan brosur brosur pariwisata terutama brosur brosur mengenai promosi pariwisata yang dicanangkan oleh Pemerintah RI sebagai Tahun Kunjungan Indonesia 2008 (Visit Indonesia Year 2008).

Acara ini merupakan gagasan dari Arianna Callocchia, seorang arsitek Italia yang pernah mengadakan kunjungan di Bali serta pernah memuat design bangunan hotel di Bali. Acara ini dijual untuk umum dengan ticket masuk 20 Euro termasuk biaya buffet makanan.

Wednesday, July 9, 2008

Pendapat PM Berlusconi dalam KTT G8 Mengenai Sanksi Terhadap Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe


Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi menyampaikan keberatannya terhadap sanksi yang lebih berat bagi Zimbabwe sehubungan dengan terpilihnya kembali Robert Mugabe sebagai Presiden. Hal ini disampaikan saat KTT Group of Eight (G8) di Tokyo, Jepang tanggal 7 Juli 2008. Berlusconi setuju terhadap posisi negara-negara Afrika yang mengatakan bahwa memperberat sanksi bagi Zimbabwe akan berakibat negatif. Berlusconi juga menambahkan bahwa dirinya telah mencoba bertukar pandangan dengan Afrika Selatan dan menyatakan bahwa solusi terbaik adalah mencoba menjajaki perjanjian antara presiden dengan pemimpin oposisi di Zimbabwe.

Selanjutnya, selama debat mengenai masalah Zimbabwe yang diikuti perwakilan Uni Afrika (African Union), telah muncul 2 (dua) pendapat, yaitu mereka yang mendorong negara-negara Afrika untuk bertindak dan yang kedua adalah mereka yang mendorong diberlakukannya sanksi yang lebih berat terhadap Zimbabwe.

Berlusconi tidak sependapat dengan kedua kubu tersebut dan berpandangan bahwa intervensi negara negara Afrika yang bertujuan menyingkirkan Presiden Mugabe akan sangat membahayakan serta berotensi terjadinya perang saudara. Berlusconi selanjutnya berpendapat bahwa segala upaya hendaknya dilakukan untuk menciptakan suatu power-sharing. Menurutnya hal tersebut merupakan solusi yang paling realistis. Penetapan sanksi hanya akan memperburuk keadaan penduduk sipil.

Berlusconi berpendapat bahwa pandangan ini bukan saja berlaku bagi negara- negara Afrika tetapi juga terhadap negara-negara di kawasan Mediterrania. Italia merupakan adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang menarik duta besarnya dari Zimbabwe setelah Mugabe memenangkan pemilu pada akhir bulan lalu.

Sudah 28 tahun Roberto Mugabe memimpin Zimbabwe dan Mugabe merupakan satu satunya calon dalam pemilihan presiden setelah pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai menarik diri. Tsvangirai yang memenangkan mayoritas putaran pertama pada bulan Maret lalu tumbang karena sanksi yang dijatuhkan pemerintah sehubungan dengan meninggalnya 100 orang saat kampanye yang mengakibatkan ribuan lainnya luka dan kehilangan tempat tinggal.

Source : Ansa.it
Translator : Pramudya Sulaksono

Tuesday, July 8, 2008

Rencana Pemutihan Penduduk Illegal di Italia Oleh Pemerintahan Berlusconi

Roma (ITALIA), Pemerintah PM Silvio Berlusconi menurut rencana akan segera menggusur camp illegal yang dihuni oleh kaum Gypsi. Kaum Gypsi ini dianggap sebagai pemicu merebaknya kriminalistas di Italia akhir akhir ini. PM Berlusconi sebelumnya pernah berkomitmen untuk mengadakan pemutihan khususnya terhadap para pendatang illegal ini. Saat ini terdapat sekitar 700 camp masyarakat Gypsi di Italia.

Deadline pemutihan ini menurut rencana akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2008 terutama untuk mendata secara individu berdasarkan agama dan kelompok etnik mereka khususnya di kota kota besar di Italia seperti Roma, Milan dan Napoli. Disamping itu, Pemerintah Italia juga merencanakan akan menutup camp yang illegal tersebut pada bulan Mei 2009 serta merepatriasikan pendatang-pendatang gelap di Italia.

Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni ketika berbicara didepan anggota Parlemen, Rabu (2 Juli 2008) kemarin juga menyatakan bahwa pemutihan tersebut bertujuan untuk segera mengakhiri camp camp gelap yang dihuni kaum Gypsi tersebut tersebut dengan tujuan menjamin keamanan warga Italia, disamping itu juga berdalih untuk mencegah kondisi kehidupan masyarakat yang tidak layak sebagai contohnya kondisi kesehatan anak anak mereka yang kurang mendapat perhatian.

Saat ini diperkirakan terdapat separuh dari 160.000 kaum pendatang yang tinggal di Italia khususnya masyarakat Rom dan Sinti (Gypsi) sudah memiliki kewarganegaraan Italia dan sekitar 20 persen lainnya merupakkan warga negara Uni Eropa lainnya, sedangkan sisanya adalah warga bekas pecahan Yugoslavia.

Dengan rencana pemerintah mengusir camp Gypsi ini, Marco Impagliazzo dari oragnisasi penegak HAM, komunitas katolik Sant’Egidio di Roma hari Kamis kemarin (3 Juli 2008) telah mengkritik rencana pemerintah tersebut dan menyatakan bahwa membedakan orang berdasarkan kelompok etinisnya menurutnya akan menyulut preseden karena menyangkut diskriminasi ras dan agama.

Semetara itu menurut juru bicara Sant’ Egidio, Mario Marazziti juga mengatakan bahwa sebetulnya keadaan darurat nasional di italia sebagaimana dikatakan oleh pemerintah Berlusconi ini sebenarnya tidak ada, yang ada adalah bahwa pada abad ke-21 ini justru harapan hidup (life expectancy) bagi kaum Gypsi yang tinggal di Italia adalah dibawah umur 60 tahun. Menurutnya daripada mengambil tindakan seperti pemutihan tersebut seharusnya pemerintah Italia memperbaiki tingkat penghidupan mereka. Menurutnya pemerintah Italia telah memungkiri dirinya sendiri seolah olah hal ini sejalan dengan hukum di Italia serta arahan Uni Eropa (UE)

UE melalui badan pelaksananya telah mengeluarkan sebuah laporan minggu ini mengenai diskriminasi dan pengusiran terhadap masyarakat Gypsi ini telah melaporkan bahwa harapan hidup di Italia adalah lebih rendah 10-15 tahun dibanding negara negara Eropa lainnya. Hari Senin (7 Juli 2008) mendatang Parlemen Eropa dijadwalkan akan membahas mengenai proposal pemutihan di Italia tersebut.

Pemerintah PM Silvio Berlusconi -- yang dilantik ketiga kalinya pada tanggal 8 Mei 2008 yang lalu, terkenal sangat rasis karena pemerintah sayap kanan ini terdapat partai ultra kanan Lega Nord yang sangat anti imigran dan anti Islam. Disamping itu Pemerintah berlusconi melalui program pemerintahannya berkomitmen untuk melakukan kebijakan keras terhadap imigran dengan cara memperketat aturan aturan mengenai keimigrasian untuk meningkatkan rasa aman di dalam negeri, menurunkan kejahatan dan letertiban umum pada masyarakat Italia.

Kebijakan paket keamanan baru Berlusconi yang melibatkan penanganan imigran illegal yang keras ini juga mendapatkan kritik keras dari aktivis HAM dan Komisi Eropa karena bertentangan dengan aturan-aturan dasar Uni Eropa, terutama terhadap kebebasan bergerak warga negara Uni Eropa.

Source : International herald Tribune
Edition : Friday, 4 July 2008
Translator : Pramudya Sulaksono

Tuesday, June 24, 2008

Seminar Tentang Awal Mula Pentas Kesenian Bali (Indonesia) di Luar Negeri


Sejalan dengan Pementasan I Made Djimat di kota Bergamo, bekerjasama dengan Universitas Roma Tre, Tetro Tascabile juga telah menyelenggarakan suatu seminar yang berjudul “Paris/Artaud/Bali” yang diperesentasikan oleh Prof. Nicola Savarese, dosen Fakultas Sastra dan Filosofi Universitas Roma Tre, Roma, pada tanggal 13 Juni 2008 pukul 18.00 dengan diikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) orang peserta, terutama dari pemerhati masalah dunia teater dan budaya.

Dalam Seminar tersebut dibahas mengenai tokoh yang bernama Antonin Artaud, seorang komedian, aktor teater, penulis dan sutradara Perancis yang lahir di Marseilles, tanggal 4 September 1896 dan meninggal di Paris tanggal 4 Maret 1948. Dalam bukunya yg berjudul “Il Teatro e il suo doppio” (Teater dan rangkapannya), Artaud mengemukakan kekagumannya pada teater Bali.

Prof. Savarese pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada KBRI Roma yang telah diwakili oleh Sek I dan staff dalam seminar ini. Pada seminar itu juga telah dipertunjukkan slide show mengenai materi yang berhasil dikumpulkan oleh Prof. Saverese, yang memaparkan data data tentang keadaan tahun 1920-an, ketika Artaud menonton kesenian Bali untuk yang kalinya di Paviliun Belanda dalam Exposition Coloniale (Colonial Expo) Internasional di Paris, tahun 1931. Sebelumnya juga pernah diadakan Colonial Expo serupa di Marseilles pada tahun 1906, namun hanya bersifat nasional (Perancis).

Colonial Expo Internasional yang diselenggarakan di Paris pada tahun 1931 diadakan di Bosco di Vincennes et Lago Daumaesnil, dengan dibangun berbagai bangunan dengan corak arsitektur ala jajahan masing-masing negara Eropa dalam ukuran yang sebenarnya dan berbentuk paviliun. Sebagai contoh pemerintah Inggris membangun paviliun berbentuk Taj Mahal, Perancis membangun paviliun Angkor Wat di Kamboja, Italia membangun paviliun seperti rumah model Somalia sedangkan Belanda membangun paviliun seperti puri di Bali.

Pada setiap paviliun ini diadakan atraksi penduduk pribumi untuk menarik para penonton dengan harapan agar para penonton paviliun ini timbul niatnya untuk berkunjung ke tanah jajahan mereka, sehingga diharapkan akan mendatangkan devisa pemasukan juga bagi negara yang menjajah. Paviliun Belanda pada waktu itu antara lain mendatangkan penari-penari dari Bali, dari sinilah Artaud pertama kalinya menonton pertunjukan tari Bali sehingga timbul kesimpulan bahwa kesenian Bali pertama kali dipagelarkan di luar negeri adalah di Colonial Expo tersebut.

Para periode sebelum perang dunia pertama, banyak negara Eropa yang menyeberang samudera untuk mencari daerah kolonial baru dengan tujuan pendudukan daerah kolonial mereka.


Source/Reports : Yenni L. Calvi

Editor : Pramudya Sulaksono

Photo : www.chez.com

Tuesday, June 17, 2008

I Made Djimat Tampil Memukau Dengan "Il Danza dei Rei" di Italia















London, 15/6 (ANTARA) - I Made Djimat yang dikenal sebagai maestro tari Bali tampil memukau masyarakat pecinta seni di Kota Bergamo, sekitar 50 km timur laut Kota Milan, Italia.Pementasan I Made Djemat di Bergamo yang bertajuk "La Danza dei Re" (Tarian Raja/Tari Kraton) dalam rangka Festival Teater, Musik dan Tari Internasional "Il Centro e La Circonferenza" yang digelar "Teatro Tascabile" bekerjasama dengan "Comune di Bergamo" .

Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Roma Pramudya Sulaksono kepada koresponden LKBN Antara di London, Minggu mengatakan tepukan panjang mewarnai akhir penampilan kelompok Panti Pusaka Budaya Bali itu.Pramudya Sulaksono mengatakan dengan 10 pemain yang terdiri atas lima pemain gamelan dan lima penari, penampilan berdurasi sekitar 100 menit ini mampu memukau masyarakat pecinta seni Kota Bergamo.

Pada adegan terakhir Tari Topeng yang menampilkan 11 dari 15 karakter topeng koleksi I Made Djimat, mampu menarik perhatian penonton di Auditorium Piazza della Liberta. Karakter topeng yang berbeda beda dan ekspresi yang beragam menghipnotis penonton terbawa oleh karakter I Made Djimat yang piawai menari dengan ragam ekspresi dan mimik yang berbeda.

Festival internasional di Bergamo yang digelar ketiga kalinya mempertunjukan berbagai macam kesenian teater, musik dan tari tarian setiap awal musim panas diikuti kelompok teater dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Polandia dan Italia.Pada penampilan sebelumnya I Made Djimat juga mendapat respon positif dari masyarakat di Kota Lecco yang terletak di utara Kota Milan di Regione Lombardia.Disaksikan sekitar 300 penonton I Made Djimat dan kelompoknya menampilkan rangkaian musik dan tari Bali antara lain, Tabuh Sekar Gandot, Tari Kebyar, Baris, Legong dan tari Topeng.

Menurut I Made Djimat, pentasnya ke Kota Lecco dan Kota Bergamo ini bukan pertamanya, pada tahun 2005 dan tahun tahun sebelumnya ia juga pernah mengadakan pentas di berbagai kota di Italia bahkan I Made Djimat sempat mengajar tari Bali beberapa peminat seni tari di Italia.Selama di Italia Made Djimat juga memberikan workshop pelatihan dasar dasar tarian Bali kepada pecinta seni di Kota Bergamo.

Seniman besar asal Sukawati ini mengakui menari telah menjadi jalan hidup keluarganya, sejak lama. Ayah I Made Djimat juga merupakan penari, demikian juga anak I Made Djimat juga mempunyai keahlian serupa.Kehadiran grup kesenian Panti Pusaka Budaya ke Italia ini diorganisir oleh Anmaro, Asia Arts yang bermarkas besar di Amsterdam Belanda.

Source : Antara News (London Correspondent)
Reports/Photography : Pramudya Sulaksono, KBRI Roma

Tuesday, June 10, 2008

I Made Djimat Bakal Tampil Dalam Festival Il Centro e La Circonferenza di Bergamo

I Made Djimat -- seorang seniman besar asal Bali, bersama 5 orang penari dan 5 orang pemain gamelan Bali yang tergabung dalam group kesenian “Panti Pusaka Bali” akan mengikuti Festival Internationale di Teatro, Musica e Danza (Festival Teater, Musik dan Tari Internasional) Il Centro e La Circonferenza (Pusat dan Sekelilingnya) yang ketiga di Kota Bergamo, Italia yang berlangsung mulai tanggal 6 Juni hingga tanggal 5 Juli 2008.


Dalam Festival Il Centro e La Circonferenza tahun 2008 atau yang ke tiga kali diadakan di Bergamo, Italia ini merupakan festival intersection atau festival yang mempertemukan antara berbagai seniman besar di dunia, baik seniman teater kontemporer, seniman tradisional Asia dengan unsur kebudayaan regional/setempat seperti unsur budaya Sardinia, Lombardia dan perairan Mediterrania. Selain menampilkan Kesenian Bali dari Indonesia, festival ini juga diikuti oleh beberapa kelompok teater modern dari Amerika Serikat, Polandia, Swiss dan Italia.


Menurut rencana group kesenian Bali yang dipimpin oleh I Made Djimat ini akan menampilkan beberapa tarian dan gamelan Bali seperti “Tabuh Sekar Gendot, Kebyar, Baris, Tari Legong dan Tari Topeng”. Pertunjukan yang diberi judul La Danza dei Re (Tarian Raja) ini akan dipertunjukkan di Teatro della Societa di Kota Lecco pada hari Kamis tanggal 12 Juni 2008 pukul 21.00 malam dan Jumat tanggal 13 Juni 2008 pukul 22.00 di Auditorium Piazza Liberta, Kota Bergamo dengan harga tiket dijual sebesar €12.


Disamping pementasan Danza dei Re yang bakal mementaskan tari-tarian Bali tersebut, I Made Djimat, maestro Bali yang sebelumnya pernah mengadakan pentas di berbagai negara-negara seperti di Eropa, Asia, Amerika Serikat, Brazil dan Mexico juga akan memberikan sebuah seminar mengenai tari Bali kepada masyarakat Italia yang tertarik untuk lebih mengenal dan belajar menari Bali. Seminar ini akan berlangsung dari tanggal 11 s/d 13 Juni 2008.


Sehubungan dengan keikutsertaan I made Djimat dan group kesenian Bali Panti Pusaka Bali ini KBRI juga mengajak masyarakat Indonesia beserta keluarga mereka yang tinggal di Utara Italia khususnya di Regione Lombardia atau Milano, Bergamo, Lecco, Como dan sekitarnya untuk dapat berpartisipasi menyaksikan pertunjukan kesenian dari Indonesia ini.


Setelah mengikuti festival ini, I Made Djimat dan group kesenian Balinya pada tanggal 14 Juni 2008 akan berangkat menuju ke Casablanca, Maroko untuk selanjutnya akan mengikuti Sacred Music Festival. Kehadiran I Made Djimat dan kelompok kesenian Bali ini ke Italia dalam rangka mengikuti festival ini diorganisir oleh Anmaro Asian Arts yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.

Reports by Pramudya Sulaksono


Friday, June 6, 2008

Xenophobia di Italia: Satu dari Tiga Masyarakat Italia Menolak Adanya Pembangunan Masjid Baru


Roma (ITALIA) - Laporan dari Kementerian Dalam Negeri Italia yang dihimpun oleh wartawan Italia Fiorenza Sarzanini dari harian nasional Il Corriere della Sera edisi akhir April 2008 lalu mengatakan bahwa kaum pendatang asing di Italia saat ini sedang mengalami peningkatan, disamping itu juga dilaporkan mengenai bertambahnya perkawinan campuran.

Dengan pertambahan kaum imigran di Italia, nampaknya masyarakat Italia sendiri banyak dihinggapi perasaan xenophobia (rasa ketakutan terhadap warga pendatang asing). Berdasarkan survei terhadap masyarakat Italia tersebut bahkan diperoleh gambaran bahwa satu dari tiga orang Italia tidak menginginkan adanya masjid.

Jumlah clandestini (pendatang gelap atau illegal) di daerah Lombardia (Kota Milan dan sekitranya) saja tercatat mencapai 860 ribu jiwa. Dari jumlah imigran tersebut sebanyak 55% adalah beragama Islam. Selama tahun 2006, kaum pendatang yang lahir di Italia dari orang asing terdapat sekitar 57.765 dengan pertambahan sekitar 11,1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga dapat dikatakan bahwa imigran Islam meningkat sekitar 10% dari jumlah seluruh imigran di Italia.

Dalam jangka 10 tahun pertambahan Imigran ternyata sudah bertambah dua kali lipat, jumlahnya sekarang sudah lebih dari 2.400.000 jiwa yang mempunyai izin tinggal secara reguler di Italia, sedangkan menurut data dari Kantor Catatan Sipil Italia (anagrafe) jumlah kaum pendatang sudah berkisar 3 juta jiwa. Sebagian besar mereka sudah memiliki rumah sendiri, pekerjaan, anaknya juga masuk sekolah, dan juga hampir semuanya membayar pajak. Namun demikian hal itu tidak memberikan jaminan bagi keamanan masyarakat Italia terutama bagi warga asing yang masuk secara gelap/illegal.

Laporan mengenai kaum imigran dari Kementerian Dalam Negeri menjelasan bahwa Pemerintah Italia telah menyediakan semacam tempat tempat pelatihan untuk memperdalam spesialisasi beberapa jenis pekerjaan dengan harapan agar para imigran lebih mudah mendapatkan lapangan pekerjaan nantinya kalau kembali ke negara asalnya. Sebagai catatan bahwa besarnya perkembangan jumlah kaum imigran dibawah umur yaitu dari 51.000 jiwa pada tahun 1991 pada tahun 2007 telah mengalami peningkatan menjadi sekitar 666.000 jiwa.

Pertambahan warga pendatang asing di Italia telah menunjukkan bentuk keresahan dan kekhawatiran keamanan bagi penduduk setempat, terutama perhatian terhadap pendatang asing yang beragama Islam yang sering menimbulkan kecurigaan di mata masyarakat Italia, meskipun sebenarnya beberapa dari masyarakat Italia masih menunjukkan rasa toleransinya.

Laporan ini dikutip dari Prof. Mazio Barbagli yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Italia Giuliano Amato (Kabinet Jaman Romana Prodi) yang dalam perhatiannya menambahkan lagi hasil riset yang dilakukan oleh Osservatorio Sociale (observasi sosial) bersama dengan Makno-Consulting, yang mengadakan suatu pengamatan sekitar 31,4 % atau satu dari tiga masyarakat Italia mengatakan ’’tidak setuju dengan adanya mesjid’’, sedangkan 55% memikirkan bahwa kaum imigran dari negara-negara Islam lebih banyak memberikan problem dari pada kaum imigran dari negara negara lainnya. Sedangkan lebih dari 17% khawatir akan kemungkinan adanya percobaan terroris dari kelompok fundamentalis (cellule integraliste). Namun hal ini bukan berarti memberikan kehawatiran bagi warga asing di Italia, 70% berpendapat baik terhadap sambutan penduduk setempat, walaupun banyak yang mengeluhkannya terutama bagi yang tidak mendapatkan pekerjaan dan kesempatan lowongan pekerjaan dengan gaji yang relatif rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh terhitung mulai tangal 1 Januari 2007 terdapat sekitar 282.000 warga Albania yang mempunyai ijin tinggal reguler, ditambah lagi 278.000 warga asal Rumania yang berpendidikan yaitu sekitar 70 % diantaranya mempunyai diploma atau pendidikan tamatan universitas’.

Mantan Menteri Dalam Negeri juga menerangkan bahwa counterpartnya di Bucarest, Rumania mengatakan bahwa warga Rumania yang berada di Italia jumlahnya kurang lebih sekitar satu juta. Hal ini merupakan data sementara yang dapat dikonfirmasikan mengenai jumlah warga Rumania yang keluar masuk ke Italia.

Dalam laporan, warga pendatang juga dibagi berdasarkan dari jumlah dimana mereka bertempat tinggal di beberapa bagian wilayah di Italia. Pada umumnya warga pendatang banyak mendapatkan lowongan pekerjaan di daerah Utara Tengah Italia, jumlahnya yang terbesar adalah dibagian Utara Barat yang berjumlah 1.067.281 jiwa, sedangkan dibagian Timur Utara Italia jumlahnya sampai 802.239 Italia Tengah sekitar 727.690 sedangkan di daerah Italia Selatan 244.088 dan Pulau Sicilia sejumlah 97.687 jiwa. Jumlah total keseluruhan sekitar 2.938.922 jiwa dengan umur menengah rata rata 30,4 tahun

Seperampat kaum pendatang banyak bertempat tinggal di daerah Lombardia, hal ini diperkuat dengan bertambahnya jumlah perkawinan campuran. Perkembangan masuknya orang asing ke Italia menurut data pada tahun 2004 terdapat sekitar 17.835 dan perkawinan campuran sekitar 9 % dari jumlah terdaftar yang diperoleh pada tahun tersebut. Sebagian besar kasus ini pada umumnya hampir 76 % dari jumlah pria (Italia) yang memilih wanita asing menjadi isterinya.

Untuk perbandingan prosentase kaum pendatang di Eropa berdasarkan jumlah penduduknya adalah sbb:
- Finlandia : 2,1%;
- Swedia : 5,4%;
- Norwegia : 5,1 %;
- Denmark : 5,4% ;
- Irlandia : 5,6%;
- Inggri : 5,2 %;
- Belanda : 4,3 %;
- Jerman : 8,8%;
- Belgia : 8,8% ;
- Perancis : 5,7 %;
- Portugal : 2,7 %;
- Spanyol : 4,6 % ;
- Swiss : 20,2 %;
- Austria : 9,4%;
- Yunani : 8,1 %; dan
- Italia : 5 % Italia

Menurut Cardinal Renato Raffaele Martino, sebagai Ketua Penasihat Pontificio menganjurkan sebaiknya Italia tidak perlu menghalang-halangi kedatangan para pendatang di Italia, karena Italia sebenarnya masih membutuhkan kaum pendatang tersebut untuk jenis pekerjaan berat. Disamping itu juga hendaknya masyarakat Italia tidak membiarkan mereka hidup tanpa jaminan hidup yang jelas, karena perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya.

Sementara itu di Bologna, sebuah selogan pemda kota Bologna yang himbauan tentang masalah keamanan di kota Bologna baru baru ini telah menarik perhatian yang sangat besar, kendati selogan ini sudah ada sejak tahun 2005. Meskipun Partai politik Lega Nord sudah bergerak untuk menghambat masuknya kaum imigran yang tanpa mempunyai jaminan kerja di Italia. Menurut Lega Nord, sebagai administrator, walikota Bologna harus mempunyai program yang lebih obyektif dan berorientasi yang tepat untuk dapat mengendalikan tingkat keamanan di daerahnya. Bologna selama ini dikenal sebagai kota merah (rosso) atau kota komunis -- kota yang sebagian besar penduduknya berhaluan komunis sejak revolusi Italia hingga saat ini.
Pusat perhatian terhadap himbauan keamanan ini kembali didengungkan mengingat semakin meningkatnya jumlah angka kriminalitas akhir akhir ini disinyalir banyak dilakukan oleh warga pendatang asing. Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Italia sejak tanggal 31 Desember 2006 jumlah pendatang Islam adalah sekiar 11.615 jiwa yang tinggal di wilayah Comune di Bologna.

Pembangunan masjid di wilayah Comune di Bologna saja agaknya telah mendapat halangan dari beberapa pihak. Setelah diadakan pemungutan suara dari partai politik, diperoleh hasil bahwa penduduk setempat, pemerintah daerah, maupun pejabat tingggi Kota Bologna (assessore Urbanistica), menolak untuk penambahan pembangunan masjid baru di Bolonga. Walikota Bologna, Sergio Cofferati mengatakan bahwa proyek tersebut secara definitif sudah ditolak demi menjaga hubungan baik dengan UCOII (Centro Islam di Italia). Dalam pembicaraannya kedua belah pihak agar dapat memahami kondisi mengenai masalah tersebut.

Xenophobia Bologna

Untuk sementara dalam menghadapi tingkat keamanan di wilayah Comune di Bolonga selain kepolisian juga penduduk setempat secara sukarela ikut aktif berjaga jaga terutama pada malam hari. Tindakan ini juga diikuti oleh orang asing yang tinggal di wilayah tersebut. Tindakan terhadap pengamanan lingkungan ini juga dilakukan di beberapa kota di Italia terutama di kota kota Italia Utara.

Sikap xenophobia Masyarakat Italia terhadap kaum pendatang Muslim ini menunjukkan sikap semakin tajam. Berdasarkan responden yang dihimpun menunjukkan bahwa kekhawatiran dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terlebih lagi kekhawatiran akan Fundamentalisme merebak ke seluruh Italia. Masjid Roma pada awal pembukaanya oleh Giulio Ferrari, pemimpin Lega Lombardia dalam konferensi persnya mengatakan akan menjadi markas besar ekspansi Muslim di Eropa. Pernyataan ini jelas membuat wakil-wakil dari Katolik Konservatif khawatir, mengingat basis umat Katolik justru berada di Kota Vatikan yang terletak di Kota Roma.

Pemerintah Italia maupun Masyarakat Italia yang bersikap apatis dan xenophopia terhadap integritas minoritas Muslim dari Afrika Utara, Timur Tengah dan negara negara Islam lainnya, hendaknya menyadari bahwa Islam tidak selalu identik dengan radikalisme dan fundamentalisme. Saat ini pendatang Muslim sudah menjadi bagian dari Masyarakat di Italia dan mau tidak mau Pemerintah dan Masyarakat Italia hendaknya dapat menerima keberadaan pendatang Muslim ini, bukan dengan cara memusuhi tetapi perlu adanya dialog dan kerjasama untuk memecahkan permasalahan.

Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, menurut data resmi terakhir Konsuler KBRI Roma Bulan Februari 2008, masyarakat Indonesia tercatat sekitar 1.173 jiwa yang tinggal di Italia, Malta dan Cyprus. Meskipun demikian, tidak semuanya dapat dikatakan sebagai imigran, mengingat angka ini termasuk pelajar/mahasiswa dan mix-couple. Angka tersebut masih menunjukkan angka yang relatif kecil dibandingkan jumlah imigran dari beberapa negara Islam lainnya seperti Maroko, Bangladesh dan Albania.


Reports by Binsar Aritonang
Edited by Pramudya Sulaksono

Saatnya Indonesia Memanfaatkan Siprus Sebagai Penghubung Uni Eropa dan Timur Tengah



Nicosia - CIF ke-33 atau Cyprus Expo 2008 merupakan salah satu pameran internasional yang terbesar yang dikunjungi kurang lebih 300.000 orang yang pada umumnya merupakan pembeli retail lokal dan beberapa importir dari Siprus dan Negara Uni Eropa dengan produk yang dipamerkan berupa peralatan rumah tangga, elektronik, peralatan bangunan dan pertanian, kendaraan bermotor, garment, produk kulit, perhiasan, kosmetik, produk kerajinan, furniture dan lain sebagainya.

Secara resmi CIF 2008 dibuka di Nicosia oleh Presiden Republik Siprus, Demetris Chritofias, serta dihadiri oleh beberapa menteri kabinet Siprus, anggota parlemen dan perwakilan asing untuk Siprus. Menurut Presiden Republik Siprus Pameran ini diupayakan untuk peningkatan stabilitas ekonomi, peluang dan kesempatan pasar, networking/ hubungan kerjasama dengan negara Uni Eropa dan negara lainnya termasuk dari Asia. Turut hadir Duta Besar RI Roma beserta staf pada acara pembukaan.

Pengusaha Indonesia telah berperan aktif dalam CIF tahun 2007 dan kembali hadir tahun ini dengan menyewa 2 (dua) stand sebesar 32 meter persegi di Pavilion Bazar yang diikuti oleh 3 (tiga) perusahaan ekportir, yaitu Kharisma Harvest Indonesia (Khavindo), Jakarta (produk kerajinan, patung binatang dari kayu, mainan anak, topeng dll), Sanbreo Handicraft, Klaten (furniture indoor) dan Theo Classic, Bali (perhiasan perak dan perhiasan lainnya). Selain tampilan produk tersebut di atas, KBRI Roma juga menyediakan brosur-brosur, standing banner dan penayangan film tentang beberapa obyek wisata dan promosi untuk Tradexpo 21-25 Oktober 2008. Disamping itu dipromosikan sample produk genteng & conblock karet dan glassware.

Pameran berlangsung selama 10 (sepuluh) hari dan telah terjadi transaksi dagang antara pengusaha Indonesia dengan pembeli yang bersifat retail dan kontak dagang dengan importir yang masih perlu ditindaklanjuti. Adapun total penjualan retail sebesar Euro 5.195, dengan rincian, Kharisma Harvest Indonesia, Jakarta (€2.400), Sanbreo Handicraft, Klaten (€1.000) dan Theo Classic, Bali (1.795)

Pada kesempatan tersebut, terdapat pula produk furniture rotan (indoor) dan kayu (outdoor) asal Cirebon yang dipromosikan pengusaha Siprus yaitu Mr. Petos Philippides dari Prunabon Enterprises Ltd. Pengusaha Sanbreo Handicraft, Klaten juga telah menawarkan kerjasama penjualan furniture outdoor kepada mereka. Diakui oleh pihak Prunabon bahwa harga yang ditawarkan tersebut cukup bersaing, kualitas produk yang cukup bagus dan ternyata harga jual produk sejenis diimpor dari Indonesia yang dipasarkan di Siprus sangat tinggi.

Berdasarkan data BPS bahwa neraca perdagangan Indonesia dan Siprus dalam periode tahun 2003-2007 selalu menunjukan surplus bagi Indonesia dan di tahun 2007 sebesar USD 12,2 juta. Tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 3% dari USD 10,6 juta di tahun 2003 menjadi USD 12,5 juta tahun 2007. Republik Siprus saat ini diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara Uni Eropa dengan Timur Tengah bagi Indonesia untuk pemasaran produk dan jasa, sehingga diharapkan pada waktu mendatang pengusaha Indonesia perlu mempertimbangkan untuk mengikuti pameran CIF dengan menampilkan produk industri yang lebih berkualitas

Selain Indonesia, CIF ke-33 juga diikuti kurang lebih dari 300 peserta yaitu dari Siprus sendiri dan 26 negara antara lain Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Yunani, Hongaria, Republik Ceko, Syria, Mesir, Taiwan, Singapura dan lain lain.



Reports : Frank J. W. Kandau
Editor : Pramudya Sulaksono

MapLoco


Visitor Map