Tuesday, December 25, 2007

Mozia -- Island of Archeological Sites

Mozia Island (read: /motzia/), also known in Greek as Moya or San Pantaleo, is a little tiny island which has diamater 2,5 km long and part of the Stagnone archipelago (Mozia, Lunga Iisola grande) and isola Santa Maria) at Stagnone Lagoon. The islands belongs to the city of Marshala, Trapani Province, Sicily Region, Italy.

The archeological sites were discovered by Giuseppe Whitaker (1850-1336), a rich English wine businessman who interested in archeology. Whitaker bought the island afterwards supposedly to hunt the archeological sites in the island.

The Punics had lived in this island and Mozia had become the city of trade before the glorious Lilybeo (old name before Marsala which means sea port headed to Lybia) around 8th century B.C. (Before Christ) to 397 A.D. However, after the Roman Ancient won to occupy the region from the Punics (known as The Punic Wars), the glorious of this island became faded away.

In Mozia island, until now it is still discovered a lot of th
e archeological sites during the glorious of the Punics i.e. temples, statues, fortress which is 6 meter tall surroundings the island as well as a tower which twice tall than the fortress, unfortunately, the condition of the fortress had only been ruins. By learning this island, it is known that the Punics were able to built a strong fortress by the method of inserting small stones between the big stones in order to be resistant of the earth quake and become stronger.

One of a famous historical statue which has been discovered was an incredible statue known as Giovane di Mozia
(Young man from Mozia) stored inside of the house of Whitaker which finally known as Whitaker Museum. Unfortunately, the 190 cm tall statue is not 100% complete anymore, since the vital parts of his body had been cut off by the enemy of the nation. According to the history that during the war, every statue found which belonged the defeated party must be cut off and threw the vital parts of the body away, for instance hands, feet, nose, ears and his sex. The island of Mozia at present to be reserved as a National Park of Comune di Marsala. __________________________________________________________

Pulau Mozia (Moya – Greek) pulau kecil yang berdiameter 2,5 km2 terletak di gugusan Kepulauan Stagnone di Laguna Stagnone yang terdiri dari 3 (tiga) buah pulau yaitu Mozia, Isola Lunga dan yang terkecil yaitu Pulau Santa Maria. Peninggalan arkeologi di Mozia pada awalnya ditemukan oleh Giuseppe Whitaker (1850 – 1936), seorang industrialis wine bangsa Inggris yang kaya raya yg tertarik dengan arkeologi. Whitaker kemudian membeli pulau yg terletak di seberang kota Marsala itu untuk digunakan sebagai tempat berburu.

Namun rupanya bangsa Punic pernah mendiami pulau ini dan bahkan menjadi kota pusat perdagangan sebelum Lilybeo maju, yaitu antara abad 8 SM hingga th 397 S.M. Setelah kalah oleh Pasukan Romawi Kuno dalam The Punic Wars maka setelah itu sejarah pulau ini tidak terdengar lagi.
Pulau Mozia masih banyak diketemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan yg tinggi bangsa Punic karena terdapat candi atau tempat pemujaan dewa-dewa dan bekas-bekas benteng yg tingginya sekitar 6 meter yang mengitari laut (akan tetapi kondisinya sekarang tinggal reruntuhannya saja) serta menara pengintai yg tingginya 2 kali lipat dari benteng yaitu sekitar 12 meter (inipun tinggal puing-puingnya saja).

Di pulau ini dapat dilihat bahwa bangsa Punic sudah pandai membuat benteng kuat dengan metode menyelipkan batu-batuan kecil diantara blok batu-batu besar agar tahan terhadap guncangan gempa bumi dan lebih kokoh
Salah satu yang peninggalan yang berhasil digali di Pulau tersebut adalah Patung Giovanni di Mozia (Pemuda Mozia) yang sangat menakjubkan disimpan dalam Rumah Whitaker yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai Museum Whitaker.

Namun sayang kondisi patung yang tingginya 190 cm ini tidak 100% utuh karena tangannya, kali dan bagian bagian penting lainnya dipangkas. Konon ketika suatu bangsa memenangkan pertempuran maka patung patung yang ditemukan terutama pada bagian bagian pentingnya akan selalu dibabat atau dibuang. Pulau Mozia dan sekitarnya sekarang dijadikan cagar alam dan budaya oleh Comune di Marsala.

Photobucket


Reports by Yenni L. Calvi
Edited & Photography by Pramudya Sulaksono

Saturday, December 15, 2007

Potensi Kota Marsala, Sicilia, Italia


Kota Marsala adalah kota kecil yang terletak di Pulau Sicilia yang berjarak sekitar 120 km dari Palermo. Untuk menjangkau kota ini terdapat jalur pesawat terbang Trapani (Birgi) – Roma yang terbang 2 kali sehari pagi dan sore setiap hari. Kota Marsala berpenduduk kurang lebih 100.000 jiwa, diantaranya sebanyak 35.000 jiwa diperkirakan tinggal di pusat kota (centro storico) sementara selebihnya tersebar di 104 contrada (desa/zona). Luasnya sekitar 241 km2 yang terletak di ujung sebelah barat Pulau Sicilia, Italia dan merupakan ujung terdekat dengan Tunisia di Afrika.

Menurut sejarahnya etimologi Kota Marsala adalah berasal dari kata bahasa Arab yaitu Marsa yang berarti pelabuhan dan Allah (Tuhan). Sementara pada versi lain terdiri dari kata Marsa (pelabuhan) dan Ali (nama).

Kota ini disamping terkenal dengan penambangan garamnya yang berkualitas tinggi juga terkenal dengan vino/wine (minuman fermentasi anggur) khas daerah ini yang bernama Il Marsala, salah satu jenis tipikal wine yang berbeda dengan vino bianco (white wine) dan vino rosso (red wine) karena mempunyai citra rasa lebih manis dan merupakan blended dari berbagai jenis anggur yang berbeda warna. Il Marsala sangat cocok untuk penghantar makanan kecil.

Nilai-nilai historis nampaknya sangat mendominasi daerah ini, hal ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya beberapa museum. Beberapa penggalian arkeologi kuno juga masih dilakukan dan banyak di jumpai tidak saja di tempat tempat terbuka seperti lapangan, namun juga diketemukan di antara tempat-tempat tinggal penduduk, bahkan di pulau pulau sekitar serta laut terdekat di kawasan Mediterania. Berbagai peninggalan kuno era 2500 tahun sebelum Masehi yaitu jaman sebelum era Romawi Kuno seperti Bangsa Punic disinyalir pernah berjaya dan mendiami wilayah ini. Dalam catatan sejarah daerah ini juga mempunyai persinggungan pengaruh berbagai budaya budaya Mediterania seperti Yunani, Normandia, Spanyol dan Arab..

Demikian juga dengan dengan jaman mendaratnya Giuseppe Garibaldi yang `mengunifikasi Kerajaan Due Sicilia (Sicilia-Regio Calabria) menjadi satu sebagai Kerajaan Italia dibawah kekuasaan Raja Vitorio Emanuelle II sebagai raja pertama di Italia yang di jaman modern akhirnya menjadi Republik Italia. Tidak itu saja pada waktu jaman Perang Dunia II kota ini pernah hancur oleh sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis) melawan kekuasaan Fascisme. Oleh karena itu, maka kondisi centro storico tidak lagi sekuno seperti pada umumnya kota kota di Italia..

Reports by Yenni L. Calvi

Edited & Photography by Pramudya Sulaksono

Friday, December 14, 2007

Indonesia Sumbangkan Benda Benda Seni Untuk Bakal Museum Imigrasi di Marsala, Sicilia, Italia



MARSALA - ITALIA, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma telah menymbangkan 3 (tiga) buah benda seni Indonesia kepada Comune di Marsala untuk selanjutnya akan disimpan dalam Museum Regional Imigrasi – Emigrasi di Marsala, Sicilia.

Penyerahan benda benda seni Indonesia tersebut adalah memenuhi permintaan Dott.ssa Domenica Miceli, Assessore/Pejabat Bidang Immigrasi, yang sedang mengumpulkan benda seni dari para berbagai misi diplomatik asing di Italia sehubungan dengan rencana pembukaan Museum Regional Immigrasi-Emigrasi di Sicilia pada th 2008.

Selanjutnya ketiga benda seni Indonesia tersebut diserahkan langsung dari Pramudya Sulaksono, Sekretaris I PSB KBRI Roma kepada Avv. Michele Milazzo, Wakil Walikota dan Mrs. Domenica (Mimma) Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala pada tanggal 5 Desember 2007 pukul 10.00 waktu setempat berupa :

  • Seperangkat ANGKLUNG lengkap, ukuran kecil – alat musik tradisional Sunda dari bambu, yang merupakan sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat
  • TIFA – sejenis gendang/alat musik dari Papua yang merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” ketika berkunjung ke KBRI Roma bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2006 lalu.
  • Kain IKAT dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Sdr. Noam Lazuardy, peserta magang tahun 2007 Angkatan XXXI dari Deplu RI

Dalam sambutan Wakil Walikota Marsala mengucapkan terima kasih atas sumbangan dari Indonesia dan mengharapkan dimasa depan dapat diadakan sister city, kerjasama turisme dan inisiatif lainnya antara kota Marsala dengan kota-kota di Indonesia, terutama berkenaan dengan tradisi dan kebudayaan. Wakil Walikota Marsala juga menyerahkan sebuah buku besar tetang Kota Marsala yang berjudul “Citta di Marsala – Libro Rosso” dan sebuah plakat yang disampaikan kepada KBRI Roma.

Sementara itu Sekretaris I PSB telah menyampaikan bahwa kedatangan ke Marsala adalah untuk mewakili Bapak Duta Besar RI yang berhalangan hadir guna menyerahkan ketiga benda-benda seni Indonesia tersebut untuk selanjutnya disumbangkan kepada Museum Regional Imigrasi dan Emigrasi Regione di Sicilia. Selanjutnya disampaikan juga bahwa dengan menyumbangkan benda benda seni ini diharapkan dapat dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia. Selain itu Sek I PSB juga menyerukan kepada pihak Italia untuk berkunjung ke Indonesia tahun depan mengingat pada tahun 2008 Indonesia akan mencanangkan Tahun Kunjungan Indonesia 2008 – Visit Indonesia Year 2008.

Berdasarkan informasi yang diperoleh maka perwakilan atau misi diplomatik asing di Italia diketahui bahwa baru KBRI Roma merupakan pihak asing yang pertama kali memberikan respon serta menyumbangkan benda benda seninya kepada pihak Comune. Menurut rencana museum akan dibuka sekitar bulan Oktober 2008 mendatang. Sehubungan dengan cepatnya respon yang mereka peroleh dari KBRI Roma maka pihak Comune di Marsala sangat berterima kasih kepada KBRI Roma seraya meminta agar lebih ditingkatkan lagi hubungan dengan kunjungan fungsi fungsi lain seperti Atase Perdagangan maupun Atase Pertanian di KBRI Roma dan bahkan yang lebih tinggi lagi yaitu kunjungan Bapak Duta Besar RI.

Setelah acara utama, yaitu penyerahan benda benda seni budaya Indonesia selesai dilakukan, Sek I PSB dan staf mendapat kesempatan keliling melihat kota Marsala yang dipandu oleh Sig.ra Bice Marino, Ketua Pariswisata Kota Marsala yang banyak menceritakan berbagai hal mengenai geopolitik, nilai-nilai historis, budaya serta mencicipi specialities kuliner masakan (cucina Siciliana) yang banyak dipengaruhi oleh bangsa bangsa di kawasan sekitar Mediterania seperti Yunani, Arab, Spanyol, Perancis dan Italia sendiri terutama hasil lautnya.

Masalah Imigrasi saat ini banyak dibicarakan di media cetak, elektronik dan tertulis di Italia. Masalah ini timbul sebagai salah satu polemik yang terjadi di Italia mengingat saat ini Italia disinyalir menjadi pintu masuk arus imigrasi ke Uni Eropa karena kondisi pantainya yang cukup luas di Perairan Mediterania. Pada umumnya gelombang Imigrasi tersebut berdatangan dari Afrika Utara dan Eropa Timur hendak menuju ke Eropa Barat.

Berbagai tindakan kriminalitas dan tindakan yang menimbulkan keresahan masyarakat lainnya mengangkibatkan masyarakat Italia menjadi xenophobia (sikap rasa takut terhadap golongan atau bangsa lainnya). Sikap ini banyak dihinggapi oleh Masyarakat Italia terutama kaum konservatif dan orthodox.

Namun sikap ini berbeda dengan Masyarakat Italia di Pulau Sicilia, terutama di Marsala. Masyarakat Sicilia lebih toleran dan welcome kepada kaum pendatang dibanding Masyarakat Italia di semenanjung. Dari hasil observasi sejarah dapat kita ketahui bahwa sejak ribuan tahun sebelum Masehi Pulau Sicilia dan kawasan Mediterania sudah menjadi ajang akulturasi budaya yang beragam yang tidak saja berpengaruh kepada budaya tetapi juga makanan dan bentuk bangunan. Bangsa-bangsa seperti Yunani, Punic, Romawi, Normandia, Spanyol, Arab telah memperkaya khasanah budaya di Pulau Sicilia.

Untuk itulah di Marsala segera akan dibuka Museum Imigrasi dan Emigrasi dibawah pengawasan Regione di Sicilia. Indonesia menjadi salah yang pertama memberikan kontribusi berupa 3 (tiga) buah benda benda seni untuk Museum tersebut diharapkan sebagai pembuka hubungan baik antar kedua negara dan peningkatan hubungan kedua negara untuk masa mendatang.

Reports by Yenni L. Calvi

Photo & Edited by Pramudya Sulaksono exclusively to My Chronicle

Thursday, March 8, 2007

Ceramic Dolls dari Palermo

Porselin, mozaik dan ceramic dolls (boneka keramik) adalah salah satu handy craft terkenal yang dijumpai di Kota Palermo, Sicilia, Italia. Tentunya tidak semua pengrajin memiliki corak yang detail.

Koleksi Wayang Museo Internazionale delle Marionette Antonio Pasqualino, Palermo

Inilah koleksi wayang kulit Bali yang dipajang di Museo Internazionale delle Marionette Antonio Pasqualino, Palermo.

Wednesday, March 7, 2007

Wayang Kulit Bali di Palermo, Pulau Sicilia

Kota Palermo di Pulau Sicilia Italia -- dalam benak kita adalah sebuah tempat yang mempunyai konotasi sebagai sarang mafia Italia yang terkenal. Film-film tentang mafia yang selalu berebut kekuasaan melalui lahan bisnis dan kadang menghalalkan segala cara termasuk melakukan pembunuhan dengan cara yang kejam menyiratkan akan image yang tidak wajar dari film produksi Hollywood tersebut.

Namun sebenarnya Kota Palermo sendiri sangat menarik, selain dikenal sebagai salah satu kota yang paling hangat karena terletak lepas pulau di Laut Mediterrania yang mempunyai iklim lebih hangat dan juga mempunyai sisi historis yang sangat berbeda dengan daratan atau semenanjung Italia lainnya.

Secara spesifik tidak jauh berbeda dengan kota kota lainnya di Italia namun, mempunyai komposisi penduduk yang dapat dikatangan ketinggalan dengan daerah daerah di Italia khususnya bagian utara yang mampu mengkontribusikan ekonominya lebih dari 50 persen. Sedangkan di Palermo sendiri masih nampak kehidupan dengan pola sederhana bahkan dapat di katakan hidup dibawah garis kemiskinan, khususnya di beberapa tempat yang banyak dihuni oleh kaum miskin di sebelah utara, di dekat pelabuhan. Di Palermo juga terdapat
mercato (pasar) rakyat yang menjual hasil hasil kebutuhan sehari hari, buah buahan dan sayur sayuran yang kalau kita bandingkan tidak jauh berbeda pemandangannya dengan Indonesia.

Selain itu dari segi historisnya, keberadaan kependudukan di pulau Sicilia dari jaman dahulu sangat berbeda dengan bagian semenanjung Italia pada umumnya. Kalau Kota Roma dan sebagian besar wilayah Italia lainnya adalah bekas kekuasaan Romawi. Pulau Sicilia meskipun menjadi salah satu provinsi pada jaman Kekaisaran Romawi, namun pernah mendapat pengaruh dan pendudukan dari luar Italia seperti Yunani, Arab, Normandia, Jerman dan pernah menjadi Kerajaan Sicilia yang seterusnya baru menyatu dengan Republik Italia.


Salah satu museum yang menarik untuk dikunjungi adalah
Museo Internazionale delle Marionette Antonio Pasqualino, Palermo yang merupakan Museum internasional yang terbesar di dunia yang banyak menyimpan berbagai koleksi boneka dan wayang dari seluruh dunia seperti dari India, Vietnam, Cina, Thailand, Italia,Eropa dan Indonesia. Selain wayang kulit, koleksi dari Indonesia lainnya antara lain juga terdapat wayang klithik dari Jawa Tengah danwayang golek dari Pasundan.

Secara berkala Museum tersebut mementaskan pertunjukan sandiwara boneka atau pementasan wayang termasuk mengadakan Pementasan Wayang Kulit Bali oleh Dalang asal Bali, I Wayan Wija. Kedatangan I wayan Wija ke Museo ini merupakan penampilan kedua yang berlangsung selama tiga hari berturut turut yaitu pada tanggal 8, 9, dan 10 Desember 2006.

Seperti halnya pada pementasan pertama pada bulan November 2004 di tempat yang sama, pementasan wayang kulit Bali oleh I Wayan Wija kali ini yang berjudul “Arjuna Tapa” yang diambil dari Epik Mahabharata telah mendapat sambutan meriah dari masyarakat Italia khususnya yang tinggal di Kota Palermo, Pulau Sicilia dari berbagai ragam usia. Terlebih lagi ketika ki dalang berusaha mengkomunikasi kan tokoh wayangnya dengan sesekali menyelipkan dialog dalam bahasa Italia, sehinga mendapat tepuk tangan yang meriah dari para penonton. Tidak jarang sesekali muncul rasa keingintahuan penonton untuk mencoba mengintip ki dalang yang sedang mengekspresikan permainan wayangnya dari balik layar.

Selama pementasan, dalang dibantu oleh 4 (empat) orang seniman penabuh gender asal Bali sebagai ilustrasi gamelan pengiringnya.
I Wayan Wija adalah seorang dalang asal Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Disamping kepiawaiannya dalam bidang mendalang, juga dikenal sebagai seniman pembuat wayang kulit bercorak Bali. Selain tokoh tokoh utama dalam pewayangan seperti tokoh tokoh Pandawa untuk menarik publik I Wayan Wija juga menciptakan tokoh tokoh lainnya seperti setan-setanan dan binatang–binatang lainnya dalam bentuk wayang kulit Bali. Meskipun cerita diambil dari epik Mahabharata dan Ramayana namun corak dan warna wayang kulit dari Bali ini agak sedikit berbeda dengan wayang kulit purwa asal Jawa.

Sebagaimana dalam pementasan pertama, dalam pementasan kali ini Dalang I Wayan Wija juga menyertakan wayang yang terbuat dari kaca yang dapat juga digerak-gerakan, khususnya untuk tokoh para dewa seperti Wisnu dan Syiwa. Selain Italia, Dalang I Wayan Wija juga telah melakukan serangkaian pementasan serupa di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, India dan Jepang.Acara pementasan wayang kulit Bali oleh I Wayan Wija ini juga telah menjadi agenda calendar of event Museo Internazionale delle Marionette Antonio Pasqualino untuk jenis jenis pementasan di Kota Palermo.

Menurut Sig.ra Yanne Vibaek Pasqualino, Direktur Museum untuk menarik wisatawan dan masyarakat Palermo, Museum selalu mengadakan secara reguler pementasan-pementasan sandiwara boneka dan pementasan wayang setiap dua minggu sekali sebagai agendanya. Turut meliput antara lain wartawan dari harian lokal Giornale di Sicilia dan harian nasional La Repubblica.
Reports/Edited & Photography by Pramudya Sulaksono

Biaya Service Bank Di Italia Sangat Mahal

Selain prosedur penutupan rekening di suatu bank di Italia sangat rumit, biaya service bank juga sangat tinggi. Demikian dikatakan oleh Gubernur Bank Italia Mario Draghi baru-baru ini pada waktu pertemuan yang di organisir oleh Forex.

Data ini merupakan hasil survei oleh Komisi Eropa pada waktu melakukan perbandingan dengan perbankan di wilayah Eropa. Di Italia, biaya administrasi bank per-tahun rata-rata €.90,- padahal di negara Eropa lainnya rata-rata hanya sebesar €.14,-.

Dari beberapa penelitian yang dibuat oleh Bank di Italia, ada bank menetapkan biaya service sebesar €.163,- dikenakan pada klien berdasarkan jumlah rekening yang ada. Ditambahkan oleh Draghi, masih terjadi perbedaan perkiraan dasar penetapan di masing-masing bank dan juga jenis servis yang diberikan, hal ini diakibatkan belum ditetapkannya aturan tetap bagi seluruh bank di Italia.

Draghi mengharapkan dalam rangka menghadapi persaingan perbankan, agar para Bank di Italia memberikan kemudahan kepada klien dan menetapkan biaya service yang sepatutnya (Team Ekonomi).

Islam dan Pendatang di Italia

Islam saat ini sudah menjadi agama besar kedua di Italia. Meskipun dibandingkan jumlah penduduknya yang mayoritas memeluk agama Katolik, namun populasi Muslim di Italia sudah melebihi agama lainnya yaitu Kristen Protestan, Yahudi dan Orthodoks. Secara signifikan jumlah pemeluk agama Islam di Italia mengalami peningkatan dalam 15 tahun terakhir.

Menurut data statistik resmi Italia, jumlah pendatang diperkirakan meningkat sekitar 34% yaitu sekitar 2.400.000 (Januari 2005) dan ini akan terus berkembang. Di Italia terdapat sekitar 820.000 muslim yang secara turun temurun tinggal secara legal, selebihnya antara 100.000 – 150.000 adalah Muslim pendatang.

Sejumlah pendatang Muslim yang mendapat kewarganegaraan Italia diperkirakan sebesar 30.000 hingga 50.000 sedangkan masyarakat Muslim Italia yang berpindah agama dari Katolik diperkirakan sebesar 10.000 jiwa. Menurut data dari Asosiasi Teolog Kristen Caritas di Italia yang diterima secara luas, sekitar 40% dari jumlah imigran illegal di Italia adalah imigran Muslim illegal.

Meskipun imigran illegal merupakan minoritas Muslim di Italia, issue-issue Islam yang belakangan hangat dibicarakan seperti terorisme internasional, peristiwa ancaman bom di London, Karikatur Nabi Muhammad di Denmark, kekhilafan Paus Benedictus XVI yang mengutip Islam dan Nabi Muhammad di depan Universitas Ragensburg, Jerman serta Unjuk Rasa di depan KBRI Roma setelah Pemerintah Indonesia mengeksekusi tiga terpidana mati Tibo Cs atas kasus yang terjadi di Poso, masih merupakan hal yang sensitif untuk dibicarakan. Kaum imigran Muslim justru menjadi salah satu hal yang diawasi oleh Pemerintah Italia, terbukti di Masjid Roma pun selalu mendapat pengawasan polisi Italia.

Kasus-kasus Imigran gelap di Italia telah menjadi isu utama dengan dilaporkannya kasus imigran gelap yang memasuki perairan Italia dengan menggunakan perahu (clandestini). Italia selama ini disinyalir belum berhasil mengatasi ratusan clandestini yang memasuki perairan Italia. Perairan Italia yang cukup panjang (sekitar 8000 km secara keseluruhan telah dimanfaatkan oleh clandestini menjadi pintu gerbang mereka memasuki negara negara Uni Eropa lainnya seperti Jerman dan Perancis. Mengingat secara ekonomi, Italia dianggap kurang menjanjikan dibandingkan negara-negara Eropa Barat lainnya.

Masyarakat Italia menganggap bahwa kedatangan para imigran sudah mulai membanjir, mengingat dari tahun ke tahun sebelumnya kehidupan masyarakat Italia selalu diwarnai lingkungan yang homogen sebagai Katolik, Italia belum pernah mendapat ekspansi Muslim sebelumnya dalam sejarah, seperti Spanyol misalnya.

Saat ini Muslim di Eropa tercatat sebanyak 15 juta jiwa yang tersebar diseluruh Eropa. Perancis sendiri tercatat lebih dari 6 juta pendatang Muslim, sementara Jerman 1,5 juta jiwa dan Inggris sekitar 1 juta. Masyarakat Muslim di Italia hanya 1.4% dari jumlah penduduk Italia atau sekitar dibawah angka satu juta, angka ini dipandang lebih rendah dibandingkan dengan negara negara Uni Eropa utama lainnya dan masih lebih rendah dibandingkan angka yang tercatat di Italia antara pertengahan abad ke-9 dan abad ke-13 sebelum penghancuran benteng pertahanan Muslim di Puglia pada tahun 1300. Secara historis, selama abad pertengahan, Muslim di Italia banyak berkonsentrasi di daerah-daerah seperti Pulau Sicilia, Pulau Sardegna (Sardinia) dan selatan semenanjung Italia seperti Calabria dan Puglia.

Saat ini komposisi Muslim di Italia sudah menyebar di seluruh Italia yaitu sekitar 55% Muslim berdiam di Utara (Bologna, Torino dan Milano) 25% di tengah (Roma dan sekitarnya) dan hanya 20% di Selatan (Napoli, Sicilia, Sardegna dan Puglia).

Perlu digarisbawahi bahwa meskipun stereotype “Invasi Muslim” ini porsi imigrannya lebih rendah dibanding tahun tahun awalnya, sebagaimana dilaporkan dalam data statistik dan Teolog Kristen Caritas yaitu Muslim dalam skala imigran baru, menurun menjadi 50% pada abad ke-19 (khususnya Albania dan Maroko) dan menjadi 25% pada dekade berikutnya. Nampaknya para pendatang dari Rumania, Moldovia dan Ukraina menempati urutan terdepan dalam gelombang imigrasi terakhir.

Komunitas Muslim lokal belum menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan publik, namun agaknya terdapat tanda tanda akan mengalami perubahan.

Masjid di Roma saat ini merupakan masjid terbesar di Eropa yang dibangun tahun 1995 yang menandakan bahwa Italia sangat serius meningkatkan agama dan budaya yang berbeda. Masjid megah ini juga merupakan simbol impresif mengenai keberadaan Islam yang permanen di Italia dengan menempati lahan sekitar 300.000 meter persegi yang merupakan hibah dari Pemerintah Kota Roma (Comune di Roma). Dengan 16 kubah dan menara setinggi 130 kaki, Masjid ini dibangun menelan biaya sekitar 50.000 juta dollar didanai oleh Saudi Arabia dan beberapa negara muslim lainnya termasuk Indonesia.

Dua tahun lalu menurut Homer Bautdinov, seorang peneliti dari Gereja Orthodox Rusia mengatakan bahwa kemajuan secara signifikan terjadi yaitu berkumpulnya komunitas Muslim yang bervariasi telah membentuk suatu Dewan Islam Italia (The Islamic Council of Italy). Tugas utama dari Dewan tersebut adalah menyiapkan suatu agreement dengan otoritas setempat yang bertujuan mengakomodasi keinginan Muslim Italia tersebut. Ketentuan itu tentu saja masih mengikuti Hukum Italia mengingat konstitusi Republik Italia juga menjamin terciptanya kebebasan beragama di Italia. Pada pasal delapan menyebutkan bahwa semua denominasi agama adalah sejajar dibawah hukum. Yang dimaksud dengan denominasi adalah agama lain selain Katolik yang dianggap mempunyai hak yang sama untuk mendirikan organisasi berdasarkan ketentuan ketentuan yang berlaku dengan catatan tidak bertentangan dengan Hukum Italia beserta peraturan peraturannya. Hubungannya dengan negara ditentukan dengan hukum dan berdasarkan agreeement dengan organisasi yang diwakilinya.

Namun, menurut Claudio Holzer, seorang pengamat Ilmu Politik yang melakukan riset yang didukung oleh International Institute, agaknya menilai bahwa pendatang Muslim masih harus memperjuangkan minimnya ruang gerak antara xenophobia (sikap tidak suka dengan kaum pendatang) dan toleransi untuk membentuk komunitas, melaksanakan ibadah dan berintegrasi dengan masyarakat Italia tanpa harus meninggalkan identitas etnis dan agama kaum pendatang ini. Kepada otoritas setempat Muslim di Italia juga meminta agar diberikan hak pembelajaran dan pengenalan Al Quran di sekolah-sekolah, persamaan hak agar sekolah-sekolah Muslim dengan institusi lainnya, persetujuan agar wanita berjilbab tetap mengenakan jilbab untuk penggunaan foto kartu identitas atau dokumen lainnya, Ijin agar Muslim diliburkan pada saat Hari Raya Idul Adha, dibebaskan dari pekerjaan ketika menjalankan ibadah shalat Jumat, ijin untuk melaksanakan ibadah shalat pada waktu bekerja dan melaksanakan ritual pernikahan secara Islam.

Meskipun tidak banyak, tingkat kesulitan dan tantangan yang dihadapi, keberadaan mereka dianggap kurang signifikan. Secara tradisional Italia adalah pengekspor tenaga kerja, namun diluar dugaan Italia dikejutkan dengan membanjirnya imigran dari Afrika. Nampaknya dalam dekade terakhir muncul reaksi yang beragam, baik dari unsur pemerintah terhadap kebijakan imigrasi dan integrasinya, sosial masyarakat dan misi relawan gereja Katolik untuk menyediakan makanan dan pelayanan kesejahteran.

Di lain pihak masyarakat Italia bereaksi apatis dan cenderung tidak toleran. Namun agaknya tidak dipungkiri bahwasanya imigran semakin tidak terbendung, sehingga muncul sikap-sikap xenophobia terhadap khususnya terhadap kerawanan tindak kejahatan yang dilakukan oleh kaum pendatang ini. Agaknya partai politik konservatif yang cenderung memunculkan gerakan neo-fascist justru mendapat dukungan dari kalangan yang lebih luas dalam pemilihan umum terakhir ini.

Kaum Muslim Pendatang telah menanggapi ambivalensi penerimaan ini dengan mengadakan pencarian dukungan dari komunitas religius dan etnik di antara mereka. Hal ini dikarenakan untuk mendirikan tempat ibadah mereka cukup memerlukan organisasi dan ruangan yang minim sehingga mereka tidak terlalu susah untuk membentuk focal point bagi usaha-usaha pembangunan komunitas mereka. Beberapa masjid di Italia banyak didirikan di garasi-garasi bangunan yang tidak dipakai lagi, bahkan ada yang terdapat di ruang bawah tanah geraja Katolik. Dengan penyediaan tempat seperti itu, para pedatang Muslim dapat berinteraksi serta bertukar pengalaman dan informasi serta melaksanakan ibadah. Dengan cara inilah mereka mengembangkan dasar sebagai Komunitas Muslim di Italia bahkan di Eropa.

Menurut satistik yang dipublikasikan oleh harian Il Giornale, Milan, saat ini di Milano dan Roma terdapat sekitar 350 masjid dan rumah-rumah pertemuan untuk kaum Muslim, meskipun hanya sepertiga saja yang layak disebut masjid dan sangat sedikit yang benar-bener mempunyai kubah dan menara.

Komunitas seperti ini bagi para imigran Muslim yang tinggal disekitar masjid-masjid kecil ini sangat tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan bagi mereka. Bahkan para pendatang ini berpindah dari satu kota ke kota lainnya sebagai pedagang asongan. Hanya sedikit saja yang memperoleh lapangan kerja yang stabil dan mapan seperti di perusahaan perusahaan dan hotel. Meskipun pemerintah lokal dan organisasi Katolik berupaya menyediakan tempat penampungan, namun kehidupan mereka sangat menyedihkan karena mereka tinggal berdesak-desakan dalam sebuah apartemen. Salah satu contoh sebagaimana yang dilaporkan di Torino, sebanyak 120 pendatang asal Senegal sharing dalam sebuah rumah yang berkamar 10 dan di Roma ribuan imigran tidur di dalam bangunan yang tidak terurus.

Meskipun laporan seperti ini sering muncul di media, pemerintah daerah dan pusat Italia terkesan bereaksi lambat dan sporadik. Dengan dalih usaha-usaha menghentikan jurang pemisah, terutama bagi para pendatang yang hidup dalam kondisi yang berdesak desakan dalam sebuah bangunan. Otoritas setempat bahkan mengusir kaum imigran ini dengan tanpa menyediakan penampungan alternatif. Tidak heran apabila mereka berada di stasiun kereta seperti di Termini (Stasiun Pusat Kota Roma) misalnya, di lorong lorong metro (subway) atau menempati bangunan bangunan yang tidak berpenghuni.

Namun demikian, Pemerintah Italia berusaha meningkatkan taraf hidup para imigran. Hukum Amnesty tahun 1990 sebagai contoh Amnesty memberikan 150.000 imigran gelap ijin kerja, pelayanan medis dan subsidi perumahan. Demikian juga terhadap Muslim, semenjak diberlakukannya hukum Amnesty banyak bermunculan masjid-masjid baru di banyak tempat di Italia. Stefano Allievi, Sarjana peneliti dari Belgia dan Fellice Dasseto memperkirakan munculnya masjid baru akan terjadi kenaikan tiga kali lipat dari sebelumnya, demikian juga dengan pedagang pedangan yang menjual daging halal dan sekolah sekolah Al Quran.

Keberhasilan tersebut agaknya mendorong kaum pendatang Muslim ini untuk berusaha mengekspresikan keinginan sosial dan politiknya seperti mengajukan petisi dan surat kepada pemerintah setempat untuk pengadaan tanah yang dipergunakan sebagai makam Islam, mendirikan masjid dan konsesi serupa lainnya. Harian Kota Roma melaporkan bahwa pemerintah kota sedang mempertimbangkan dibukanya tiga tempat untuk konsentrasi kelompok pendatang tersebut.

Akan tetapi sikap xenophobia Masyarakat Italia sendiri terhadap kaum pendatang Muslim ini menunjukkan sikap semakin tajam. Berdasarkan responden yang dihimpun menunjukkan bahwa kekhawatiran dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terlebih lagi kekhawatiran akan Fundamentalisme merebak ke seluruh Italia. Masjid Roma pada awal pembukaanya oleh Giulio Ferrari, pemimpin Lega Lombardia (the Northern League) dalam konferensi persnya mengatakan akan menjadi markas besar ekspansi Muslim di Eropa. Pernyataan ini jelas membuat wakil-wakil dari Katolik Konservatif khawatir, mengingat basis umat Katolik justru berada di Kota Vatikan yang terletak di Kota Roma.

Namun demikian bahwa kekhawatiran terhadap Fundamentalisme sedikit terungkap dengan ditangkapnya organisasi Algeria di Napoli dan organisasi Mesir yang berbasis di Milano telah dilaporkan mempunyai jaringan kelompok teroris di sejumlah negara. Mereka ditahan dan dijatuhi hukuman atas perencanaan kegitan teroris di negara mereka maupun di Eropa.

Kesenjangan di utara dan selatan perairan Mediterania inilah mengapa disinyalir membanjirnya kaum pendatang Muslim ini berpindah ke Eropa. Saat ini Pemerintah Italia lebih memperketat arus jajaran keimigrasiannya untuk mencegah arus masuknya pendatang yang tidak diinginkan ke Italia.

Pemerintah Italia maupun Masyarakat Italia yang bersikap apatis dan xenophopia terhadap integritas minoritas Muslim dari Afrika Utara, Timur Tengah dan negara negara Islam lainnya, hendaknya menyadari bahwa Islam tidak selalu identik dengan radikalisme dan fundamentalisme. Saat ini pendatang Muslim sudah menjadi bagian dari Masyarakat di Italia dan mau tidak mau Pemerintah dan Masyarakat Italia hendaknya dapat menerima keberadaan pendatang Muslim ini, bukan dengan cara memusuhi tetapi perlu adanya dialog dan kerjasama untuk memecahkan permasalahan.

Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, menurut data resmi terakhir Konsuler KBRI Roma Bulan Oktober 2006, masyarakat Indonesia tercatat sekitar 1.079 jiwa yang tinggal di Italia, Malta dan Cyprus. Meskipun demikian, tidak semuanya dapat dikatakan sebagai imigran, mengingat angka ini termasuk pelajar/mahasiswa dan mix-couple. Angka tersebut masih menunjukkan angka yang kecil dibandingkan jumlah imigran dari beberapa negara Islam lainnya seperti Maroko, Bangladesh dan Albania.

Wednesday, February 28, 2007

Bermain Salju di Campo Felice

Kota Roma memang tidak bersalju sewaktu musim dingin. Meskipun suhu peaknya mencapai -1 derajat Celcius tapi sangat jarang sekali turun salju. Menurut Pak Binsar Aritonang yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Italia, dia bilang pernah sekali salju turun di Roma tapi sudah lama sekali, mungkin 28 tahun yang lalu katanya. Tidak seperti daerah utara Italia lainnya seperti Torino, Milano atau Bologna, nampaknya suhu di Kota Roma termasuk lebih hangat. Ini karena posisi Kota Roma dekat sekali dengan pantai Laut Mediterrania yang cukup hangat.

Namun agaknya penduduk Kota Roma tidak usah bersusah payah berjuang untuk membersihkan salju di rumah-rumah mereka, karena salju itu ternyata sangat menjengkelkan. Mungkin bagi orang orang tropis seperti Indonesia barangkali kalau melihat salju akan terasa senang sekali, karena Indonesia yang tropis tidak mempunyai musim dingin apalagi salju. Hidup di dalam lingkungan bersalju itu sebenarnya susah, mana harus menyekop jalanan yang dihalangi salju, belum lagi mobil harus dipasang rantai, dan salju itu tidak main main, karena salah kostum sedikit kita bisa jatuh sakit, belum lagi suasana yang becek akibat salju yang sudah mencair.

Beruntung di bagian tengah semenanjung Italia tepatnya sekitar 1,5 jam dari kota Roma pegunungan Alpenina (alpen kecil) bujuran pegunungan di tengah dari Regione Umbria, Marche hingga Abruzzo pada saat musim dingin selalu diselimuti salju. Ada 2 point tempat untuk menikmati salju atau berolahraga ski yaitu di Terminillo dan Campo Felice.

Campo Felice artinya adalah Campo adalah ground dan Felice artinya felicity dengan kata lain adalah tempat untuk bersenang senang. Seluruh bukit dan lembah nya praktis diliputi salju yang lumayan tebal waktu musim dingin.

Untuk mencapai ke Campo Felice adalah dari Roma menuju ke autostrada jurusan Roma-L'Aquila dan Teramo di Regione Abruzzo. Sebelum mencapai L'Aquila setelah menerobos terowongan yang lumayan agak panjang langsung keluar (uscita) ke kiri menuju lokasi Campo Felice ini.

Pengalaman untuk menuju ke sana sebaiknya mempersiapkan diri dengan peralatan anti salju seperti spatu boot, jacket yang tebal khususnya lapisan yang tahan salju, kaos tangan yang anti dingin, soalnya banyak macam sarung tangan namun disarankan yang benar benar efektif anti beku. Diperlukan juga topi untuk menghindari kepala dari salju (apabila ada yang main main lemparan salju).

Pada saat tertentu petugas jalan akan membersihkan jalanan dan menyapu salju yang menutupi jalan sehingga mobil tidak perlu dilengkapi dengan rantai. Yang perlu diperhatikan lagi adalah hati hati terhadap salju karena salju yang mengembang ternyata kalau diinjak dengan sepatu akan terasa bahwa yang dipijak iyu sebnarnya adalah dalamn juga. Usahakan cari tempat yang aman. Selamat bermain salju.
reports and photos by Pramudya Sulaksono

Saturday, February 24, 2007

Venezia (Venice)


Venezia (Venice), Salah satu tempat paling menarik dan paling banyak dikunjungi wisatawan yang mampir ke Italia. Venezia merupakan tempat yang paling unik, karena kota tua ini seneranya terdiri dari kanal air.

Untuk mengunjungi Venezia diperlukan waktu khusus untuk berlibur, pengalaman saya berangkat dari Roma malem jam 23.00 sampai di Venezia jam 7.00 pagi, eksplor sehari malem jam 20.00 balik lagi ke Roma dengan IC (Intercity Train), dengan Eurostar bisa jauh lebih cepet tapi waktu tidak fleksibel.

Untuk menjangkau tempat tempat yang menarik wisatawan dapat menfaatkan bus air -- mirip dengan cara bus yang selalu berhenti di tiap fermata (halte) dengan membayar per hari merupakan cara yang lebih murah ketimbang naik transportasi lainnya deperti taxi air apalagi Gondola.

Tempat yang menarik dikunjungi para wisatawan antara lain Piazza San Marco dan Jembatan Rialto. Di Piazza San Marco kita dapat bercengkerama dengan burung dara yang jumlahnya ribuan ekor. Di pelataran Piazza San Marco berdiri geraja San Marco dengan arsitektur luar biasa menarik mirip dengan istana gaya jocker yang terdapat dalam kartu truff. Terdapat deretan cafe dengan banyak diiringi musik klasik dan live music lainnya

Hindari untuk tinggal dan bermalam di Venezia kalau anda tidak banyak uang, karena rata rata hotel yang ada di Venezia dapat dikatakan mahal. Demikian juga dengan restoran restoran yang juga banyak mahal, namun tersedia juga restoran fast food seperti Burger King dan McDonald's.

Napoli Dan Sekitarnya


Napoli (dari Roma dengan Eurostar cuma 1,5 jam) dan sekitanya (Pompeii, Sorento Peninsula, Amalfi, Capri, Ischea) Perlu beberapa hari untuk menjelajahi seluruhnya.

Pompeii

Just imagine that you were living in 79 AD, It was during the Roman Ancient period in Pompeii. It was located in the valley of Vesuvius Mount. It was discovered a modern complex of the city during that period. You will be spoiled with beautiful houses, villa, streets, restaurants, theater, forum, praying house and gardens. They were living in happiness and harmony. Nevertheless, the Vesuvius Mount suddenly erupted and buried alive the city. Even then the civilization were lost.

Now, you could see the ruins of Pompeii, a glorious and harmonious city in the past discovered. The location is not far away or only several minutes from Naples (Napoli) to the direction of Salerno or before the Sorento Peninsula.

These are the ruins from the past.... it's Pompeii....remember how the film maker made the Last Days of Pompeii.... and you could be the silent witness when you visit to Pompeii in Italy.

Firenze (Florence)




Firenze (Florence) dapat ditempuh dengan Eurostar (kereta api cepat milik trenitalia) cuma 1,5 jam dari Roma, di Centro Storico (kota lama) terdapat Duomo yang banyak dikelilingi oleh butik butik terkenal. Di Florence terdapat banyak museum, salah satunya yang terkenal adalah Museum L'Accademia yang menyimpan Patung David karya Maestro Michael Angelo. Sosok patung David yang tinggi dan megah dapat dijumpai di sana.

Patung David ini sangat luar biasa menakjubkan, karena bagi siapa yang melihat patung ini akan benar benar terkesima dan takjub oleh karya seni tinggi Michael Angelo ini. Dapat dibayangkan patung setinggi itu mempunyai urat nadi yang sempurna.

Dengan dibantu peralatan komputer yang canggih pengunjung museum dapat melihat seluruh badan David ini dengan penuh decakan kagum, bagaimana patung yang dibuat Michael Angelo ini begitu tercipta secara sempurna.

Selama di Florence yang wajib dikunjungi adalah Ponte Vecchia (Jembatan Kuno). Florence adalah salah satu kota yang romantis anda dapat merasakannya apabila berjalan malam hari di sekitar Ponte Vecchia atau di jembatan utama kota Firenze ini.


Luar Kota


Beberapa tempat menarik yang menjadi alternatif untuk di kunjungi yang berada di luar kota antara lain sbb :
  • Menara miring Pisa letaknya jauh di luar kota Roma, dengan kendaraan sendiri sekitar 3-4 jam

Tempat Tempat Wisata Lain di Roma dan Sekitarnya


6. Tempat tempat lain: Piazza Navona, Appia Antica, Piazza dell Poppolo, Circum Massimo (tempat Pacuan Kuda Film Benhur), Via Veneto (Jalan cafe resto, hotel kelas mahal), Piazza Barberini, Therme di Caracala (tempat pemandian para raja) Trastevere (tempat hanging out murah meriah) dan Tivoli (Puncak nya Kota Roma).



Monumento di Vittorio Emanuelle II dan Piazza Venezia



5. Monumento di Vittorio Emanuelle II (baca: sekondo) dan Piazza Venezia, Monumen untuk mengenang jaman Raja Italia pertama, Vittorio Emanuelle II dikenal juga sebagai tugu pahlawan tak di kenal dan Piazza Venezia yang terletak di depannya merupakan 0(zero) km kota Roma. Saat ini Piazza Venezia sedang dibangun untuk pembangunan Metro (underground) yang menghubungkan antara masing masing archeological sites.

Roman Forum & Palatino

4. Roman Forum & Palatino, petilasan jaman Romawi dulu disinilah tempat urat nadi kehidupan jaman Romawi sebagai tempat perdagangan, pelacuran, perbudakan dan tempat seperti gedung pengadilan jaman dulu.

Spanish Steps



3. Spanish Steps, di Piazza di Spagna, merupakan monumental stairway, yang terdiri dari 138 tangga, dibangun oleh diplomat Perancis Stefano Gueffier’s pada tahun (20,000 scudi) 1723–1725, yang menghubungkan the Bourbon Kedutaan Besar Spanyol untuk Holy See (Vatican), sekarang ini berlokasi di piazza dibawahnya dengan gereja Trinità dei Monti di bawahnya. Sambil melihat panorama yang indah kota Roma dari atas juga sekelilingnya terdapat Butik butik terkenal di Via Degli Condotti spt Prada, Gucci, Armani dll yang harganya luar biasa mahalnya.

Fontana di Trevi (Trevi Fountain)


3. Fontana di Trevi (Trevi Fountain), merupkan tempat penampungan air pada abad ke 19 BC. Trevi yang konon artinya adalah tre vie (tiga jalan) berikutnya pada tahun 1453 Fontana de Trevi ini direnovasi dengan gaya renaissance yang luar biasa. menurut kepercayaan konon kalau melempar coin disini niscaya akan kembali ke Roma suatu hari nanti, believe it or not, just try it!

Coloseo


2. Coloseo (Colloseum) merupakan salah satu tempat bersejarah jaman Romawi Kuno yang sebenarnya merupakan Flavian Amphitheatre raksasa ynag terletak di kota Roma. Koloseum ini mampu memuat 45.000 hingga 50.000 penonton dimana para Gladiator bertanding seperti dalam film Gladiators. Tempat ini bersebelahan dengan Roman Forum (Foro Romano) yang dibangun pada tahun 70 dan 72 Masehi dibawah kekaisaran Vespasian. Amphitheatre ini merupakan yang terbesar pada Jaman kekaisaran Romawi, dan baru diselesaikan pada jaman Kaisar Titus pada tahun 80 Masehi dan menjadi lebih sempurna pada jaman Domitian's.



Tujuan Wisata di Roma

Italia adalah salah satu tujuan wisata di Eropa yang terkenal sebagai tempat peninggalan sejarah Kekaisaran Romawi (Roman Empire) dan juga dikenal dengan tempat dengan landscape yang indah. Apabila para wisatawan hendak mengunjungi Italia maka tempat-tempat wajib yang harus dikunjungi adalah sbb:

  1. Basilica San Pietro (St. Pieter) di Kota Vatican (Cittadel Vaticano), merupakan Basilica utama umat Katolik yang paling megah di seluruh dunia. Pada umumnya para wisatawan asing yang datang sangat mengagumi bangunan megah ini. Namun, bagi yang muslim atau non kristiani, disarankan bahwa berkunjung ke Basiilica ini bukan semata mata untuk ibadah, tapi kita dapat mengagumi bangunan dan karya seni yang bernilai tinggi yang terdapat dalam ornament dan lukisan di dalam Basilica tersebut.

Friday, February 23, 2007

Islam dan Wanita

Kurangnya informasi terhadap Islam, terlebih lebih lagi belakangan ini Islam sering dikaitkan dengan tindakan kekerasan (violence) dan terorisme internasional sangat memukul dunia Islam, sehingga banyak memunculkan image negatif mengenai Islam. Ny. Lily Zakiyah Munir, Ketua Pusat Pesantren dan Studi Demokrasi (Cepdes), salah satu teolog wanita muslim menyampaikan pandangannya yang terfokus pada perspektif sebagai aktivis muslim moderat dan advokat penyetaraan gender dan hak-hak kaum wanita melalui pendidikan dan kebangkitan kesadaran masyarakat muslim di Indonesia.

Sebagai satu-satunya utusan yang mewakili teolog Muslim khususnya Muslim Indonesia di depan dialog Teolog Katolik se Eropa dan Teolog Yahudi, Ny. Lily Zakiyah Munir juga menyerukan kepada rekan rekannya para teolog wanita dari negara negara Barat dan non-muslim agar dapat memahami tiga hal yaitu antara lain:

  1. Dapat membedakan antara Islam dengan Muslim, karena tindakan dan prilaku orang-orang muslim tertentu tidak selalu tercermin dalam Islam, karena sesungguhnya Islam merupakan agama yang paling demokratis, menanamkan cinta damai dan toleransi.
  2. Tidak secara otomatis mengasosiasikan Islam dengan Arab. Islam itu tersebar di seluruh penjuru dunia dan Indonesia merupakan konsentasi muslim terbesar justru terletak di Asia tenggara.
  3. Jangan salah mengartikan Islam sangat oppressive terhadap wanita.


Ny. Lily Zakiyah Munir juga mencontohkan bahwa seperti dirinya, meskipun jilbab merupakan pilihan pribadi dan bukan tekanan dari luar untuk mengenakannya. Mengenakan jilbab sesungguhnya merupakan kebebasan meskipun harus bepergian ke seluruh dunia, bahkan suamipun turut mendukung upaya uapaya yang dilakukannya. Dengan demikian harus dapat dibedakan antara Islam sebagai agama yang mempunyai emansipasi terhadap wanita dan budaya yang membentuk seseorang sebagai muslim.

Ditambahkan pula bahwa banyak sekali wanita yang terkungkung dalam budaya dan hegemoni kaum pria dan bahkan memperlakukan wanita dengan tidak pantas. Dalam semangat Islam perlakuan tidak pantas tersebut pelan pelan harus dikikis seiring dengan putaran waktu.

Sebagai muslim yang dibesarkan dari ulama moderat di pondok pesantren dan mempunyai background antropologi, Ny. Lily Zakiyah Munir juga memandang bahwa kombinasi antara teologi dan antropologi dapat membentuk keseimbangan antara hubungan Tuhan dan manusia (Hablun min Allah wa hablun min al-naas) dan kombinasi ini tertuang dalam Al Qur’an. Namun agaknya kaum tradisionalis dalam Islam justru menganggap bahwa Islam itu hanya berhubungan dengan Tuhan saja secara individual. Hal ini sangat normatif dan pendekatannya sangat theocentric. Selanjutnya, dikemukakannya juga bahwa agama sebaiknya lebih membumi (down to earth) dengan lebih melakukan pendekatan kepada nasib manusia dengan membantu mengatasi permasalahan manusia, sedangkan dalam teologi justru mengesampingkan hal ini dan hanya terfokus kepada Tuhan.


Islam harus memberikan manfaatnya kepada manusia atas berkah yang diberikan Tuhan kepada umatnya (rahmatan lil alamin) dan agama hendaknya terfokus terhadap kepedulian sesama. Pengertian terhadap Islam hendaknya juga ditingkatkan melalui perspektif dan pandangan mengenai masalah-masalah sosial, berdialog, azas kesejajaran, bekerjasama untuk mengatasi masalah-masalah bersama. Disamping itu juga memberikan pengertian secara kedepan, melupakan masa masa lalu dan bersedia menerima hal-hal yang baik dari tawaran modernitas.


Dalam Al Qur’an terdapat 30 ayat mengenai sanksi sejajaran antara wanita dan pria dan ayat yang menjamin hak-hak kaum wanita sebagai manusia yang utuh. Namun sangat disayangkan bahwasanya banyak yang kurang memahami sebagai pesan yang harus digarisbawahi mengenai persamaan gender dalam Islam dengan tetap mengintepretasikan bahwa kaum pria mempunyai status yang superior dibandingkan dengan wanita. Sehingga hal ini berakibat sebagai gender-biased. Tantangan inilah yang oleh kaum feminis harus diperjuangkan sehingga dapat mengangkat keadilan bagi kaum wanita.

Sebagaimana dalam tradisi Yahudi dan Kristen, terdapat tiga dasar asumsi teologi dalam Islam:
  1. Tuhan menciptakan laki laki sebagai ciptaan pertamanya bukanlah perempuan dan perempuan diyakini sebagai bagian tulang rusuk laki laki
  2. Perempuanlah yang menyebabkan jatuhnya laki laki -- sebagaimana dalam cosmic drama antara Adam dan Hawa – sehingga Adam dan Hawa terusir dari Surga, efeknya timbul kebencian bagi anak-anak perempuan Hawa,
  3. Anggapan bahwa wanita diciptakan dari laki laki dan untuk laki laki, sehingga kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap dan bukanlah hal penting dan fundamental.

Dengan adanya privellage mengenai kaum wanita dalam Al Qur’an mencerminkan bahwa sesungguhnya tidak ada perbedaan antara pria dan wanita di mata Allah dan keduanya sama sama medapatkan anugerah dan mendapatkan hukuman yang setimpal apabila melakukan kesalahan, sebagaimana dalam Al Baqarah/2:226 yang menyebutkan bahwa ...dan untuk mu kaum wanita hak hak yang sama .... Islam tidak mengenal perbedaan, tidak diskriminatif antara wanita dan pria disamping perbedaan biologisnya. Disamping perbedaan biologis, keduanya tetap sebagai partner atau mitra sejajar sebagai ciptaan Allah.

Pentingnya perkembangan teologi bagi kaum wanita dalam konteks tradisi Islam, Feminisme Islam semakin penting dewasa ini. Tujuannya bukan saja terhadap wanita muslim saja tetapi juga untuk pria muslim agar sejajar. Namun sangat disayangkan bahwa tidak banyak wanita yang mempelajari teologi Islam terutama mengenai emansipasinya. Dilain pihak, sejumlah sekolah sekolah yang mendukung hak-hak kaum wanita mengelami peningkatan. Sekolah-sekolah itu tersebar dari Timur Tengah hingga Indonesia dan Feminis-feminis Islam inilah selalu harus mendapat support.

Assisi, Salah Satu Alternatif Tujuan Wisata di Italia

Assisi, salah satu kota kuno tempat kelahiran San Francesco yang menyebarkan agama Katolik pada tahun 1208, terletak di Propinsi Perugia (kurang lebih 1,5 jam dari Kota Roma) di Regione Umbria, mempunyai keunikan sendiri. Bayangkan seperti apa yang ada dalam film The Lord of the Rings. Kota yang letaknya di bukit ini sangat indah pemandangannya. Basilica San francesco terletak di bukit ini menjadi salah satu alternatif tempat yang harus dikunjungi di Italia.

Perubahan Gaya Hidup Orang Italia Dalam Mengkonsumsi Makanan


Dari survei asosiasi konsumen Italia, diantara 100 orang Italia 31 persen memilih makan roti (sandwich), 29 persen memilih pizza, 19 persen salad, 6 persen kesulitan uang membeli makanan dan sisanya makan di tempat yang sederhana (restoran).

Hasil survei ini sangat mengangetkan, dengan berbagai alasan, perubahan gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan orang Italia kelas menengah ke bawah. Apakah masyarakat kelas ini merubah pola makannya karena sempitnya waktu, mengikuti gaya Amerika ataukah karena negara sudah semakin miskin?

Kembali menurut survei, pola full lunch telah berubah menjadi a single-serving lunch. Orang Italia memilih membawa makanan yang dibeli dari supermarket, telah dicuci, kering dan lebih murah, dari pada dibeli di bar yang lebih mahal dan harganya terus meningkat.

Catatan:
pada umumnya pola makan orang Italia terdiri dari 3 jenis yaitu :
- antipasto (hidangan pembuka),
- primo piatto (makanan pertama) dan
- secondo piatto (makanan kedua). Untuk antipasto biasanya adalah appetizer seperti cozze (kerang besar), involtini primavera (sejenis spring rolls atau lumpia kalau di rumah makan Cina) atau makanan makanan kecil pembuka lainnya.

Untuk primo piatto biasanya mereka memesan makanan sejenis pasta, risotto atau lasagna. Pada umumnya jenis makanan untuk primo piatto ini biasanya yang mengadung karbohidrat. Untuk Spaghetti banyak ragamnya seperti spaghetti alle vongole (spaghetti dengan kerang) atau spaghetti frutti di mare (spagheti sea food), spaghetti funghi porcini (spaghetti dengan jamur porcini) dan spaghetti mare monti (spaghetti laut dan gunung-- bahan bahan perpaduan antara hasil gunung seperti jamur dan sea food).

Untuk secondo piatto, biasanya ditawarkan di ristorante ristorante seperti bistik, vitella (sapi muda) atau manzo (sapi dewasa), ikan seperti spigola, oratta atau salmone atau fritura mista (udang, ikan dan cumi cumi).

Pada umumnya meskipun harga menu di tiap tiap restoran berbeda beda, tergantung, kelas dan lokasinya. Untuk primo piatto harga berkisar Euro 4, sedangakan secondo berkisar diatas Euro 7, apalagi kalau daging dan ikan tergantung dari besar porsinya per gramnya.

Di Italia terdapat bermacam macam tempat makan, ada yang disebut dengan snack bar, tavola calda (hot table), ristorante dan tratoria (restoran dengan specialities).

MapLoco


Visitor Map