Friday, March 23, 2012

Potensi Ekonomi dan Sosial Budaya Kudus

Berikut ini merupakan 13 fakta mengenai Potensi ekonomi dan sosial-budaya di Kudus antara lain sbb:



  1. Kota Kretek dengan industri rokok kaliber kakap atau internasional seperti PT Djarum Kudus yang diekspor ke mancanegara seperti di Amerika Serikat dan Timur Tengah, menengah/nasional PT Nojorono dengan brand seperti Class Mild dan Minak Jinggo, PR Sukun serta industri rokok kecil seperti PR Langsep dll.
  2. Industri Pura Box (Pura Barutama), yang tidak saja membuat box, kemasan, packaging, kertas, bahkan kalau Peredaran Uang tidak ditangani Peruri untuk alasan security, PT Pura Barutama sanggup mencetak uang kertas, pernah menerima tender beberapa mata uang asing dari Afrika.
  3. Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria, dengan peninggalan sejarah Masjid dan Menara di Kudus dan di Colo (18 km dari Kudus)
  4. Industri Jenang Kudus seperti Sinar 33 yang memproduksi Jenang Mubarok, Mabrur dll, Jenang-jenang home industri lain.
  5. Rumah Adat Kudus, Gebyok Kudus, yang asli sekarang tinggal beberapa rumah karena karena banyak diminati dari Jakarta sebagai Rumah bercorak tradisional yang unik dan bergengsi juga sekarang banyak dikerjakan untuk pembuatan gebyok baru untuk rumah maupun dekorasi penganten.
  6. Makanan Kuliner Kudus yang spesifik. Soto Kudus sekarang menjadi varian makanan nasional karena tidak saja digemari masyarakat kota-kota lain seperti di Jakarta, Tangerang, Surabaya dan kota-kota lain diseluruh Indonesia. Soto Kudus ada dua macam kalau di Kudus yaitu Soto Ayam dan Soto Kerbau (Kebo), ada juga makanan khas lainnya yaitu Pindang (ayam dan kerbau), makanan-makan khas lain seperti tahu lontong (mirip tahu gimbal di Semarang), Lentog (lontong dengan tempe/tahu "kothoan" sejenis semur putih dan sayur nangka (jangan tewel) yang aslinya dari Desa Tanjung meskipun sekarang di Kudus sudah banyak dijual makanan jenis ini di berbagai tempat di Kudus.
  7. Universitas yang terakreditasi yaitu Universitas Muria Kudus (UMK) serta beerapa perguruan tinggi lainnya seperti STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Kudus.
  8. Legendaris Pemain Badminton Internasional seperti Liem Swie King (All England) dan Hastomo Arbi.
  9. Terdapat beberapa tempat belanja seperti Mal Kudus (Ramayana Dept Store dan KFC), Kudus Extension Mall (KEM) dengan Kudus Plaza dengan Matahari Dept Store, ADA Pasar Swalayan dan Pasar Kliwon sebagai pusat Kulakan terbesar se Karesidenan Pati.
  10. Transportasi Kelas Nasional terbesar seperti PO Nusantara dan PT Pahala Kencana yang selalu inovatif terdepan untuk peningkatan service dari pemakaian Bus ber AC pertama di Jawa Tengah, rute yang selalu ditingkatkan ke berbagai kota di Jawa, Bali, Sumatera dilengkapi dengan safety dan kenyamanan terdepan dalam bidang transportasi.
  11. Orang Terkaya se Indonesia menurut majalah Forbes dua saudara dari PT Djarum Kudus yang mempunyai ekspansi bisnis tidak hanya industri rokok kretek tetapi ke properti superblok terbesar di Jakarta seperti Hotel Kempinski, Grand Indonesia Shopping Town, Wisma BCA yang berada di jantung ibukota Jakarta, Bank BCA, Kudos Furniture, Polytron, di Bidang Sosbud, PT Djarum turut serta memajukan penghijauan di Kudus dan kota-kota lain di Indonesia, Beasiswa, Pelatihan Bulu Tangkis dll (wah dibayar berapa neh gw gede-gedein PT Djarum Kudus), Btw Kapan dong Pak membangun tanah  daerah asal di Kudus.
  12. Kerajinan Bordir (sulaman) handmade 
  13. Museum Kretek.




Agaknya perlu pembenahan karena kiprah industri-industri di Kudus seperti berskala tidak hanya nasional tetapi juga internasional, masih syukur ada mall yang representatif, namun perlu diperbanyak dan dipermodern dengan space untuk perkantoran (ada rencana superblok pertama di Kudus yang merombak Gedung Wanita Ngasirah dari yang sekedar sebagai tempat aula perkawinan mengingat lahan yang tersedia masih cukup ada usulan menjadi tempat seperti convention center, hotel, perkantoran dengan strata 18-20 lantai.... kalau bener benar Kudus tambah kinclong). 


Hotel-hotel juga perlu di perbanyak dengan hotel-hotel yang lebih representatif seperti Novotel, Aston, Santika, Horison, ataupun hotel budget seperti Daffam, Whiz, Pop dll. Mudah-mudahan penguasa di Kudus bisa membaca untuk menarik investor masuk ke Kudus lebih gencar lagi, masak kota skala dan sekaya Kudus tidak bisa attract investor untuk masuk ke Kudus. Ayo dong Pak Bupati lebih aktif dong membangun daerahnya sendiri, kalau kota-kota lain seperti Serpong (Tangerang Selatan) aja yang baru muncul aja sudah seperti cendawan di Musim Hujam dengan segala fasilitas-fasilitas yang ada kenapa Kudus tidak?


Photos and written by Sonny Sulaksono

Wednesday, March 14, 2012

Pandangan Stereotype Orang Italia Terhadap Negara-Negara di Eropa

Beginilah hasil survey mapping-stereotyping orang Italia melihat negara-negara disekitarnya (Eropa), seperti keegoan orang-orang Italia melihat seperti Perancis karena ex model Carla Bruni asal Italia istri PM Sarkozy sebagai Bruni Empire, kemudian Spanyol yang berbahasa mirip dengan mereka diasosiakan sebagai bagian dari dialek Italia, mendiang Paus Yohannes Paulus II asal Polandia diasosiakan Papal Land, orang-orang Swiss dan Jerman yang sangat ketat waktu disebut sebagai clock dan clock addict yang tentu saja berbeda dengan warga Italia khususnya yang bagian selatan sebagai yang kurang on time.


Sementara itu Swedia identik dengan mobil Volvonya, Finlandia dikenal sebagai negara pembuat HP, Czech atau Ceko terkenal dengan bir nya (beer land), Denmark identik dengan Viking, Inggris terkenal karena Wembley nya, Belgia sebagai Pusat Uni Eropa (EU), Portugal diidentikan dengan Brazil yang berbahasa Portugal, Austria dianggap kekaisaran yang sudah runtuh (Broken Empire), Yunani sebagai Byzantium.


Namun tragisnya pandangan negatif seperti negara-negara Eropa Timur seperti Hungaria dicap sebagai Porn Star, karena banyak cewek-cewek Hungaria banyak dijumpai sebagai bintang film porno, Rumania dianggap sebagai Thieves atau banyak maling yang dilakukan orang-orang Rumeni di Italia, Imigran asal Bulgaria banyak yang jadi baby sitter, Ukraina dikenal orang-orangnya yang berambut merah dan Turki sebagai negara goyang pinggul tarian perut (belly dancer). Belanda juga dianggap negatif karena Canapa (hashish atau ganja).


Sementara itu, di negaranya sendiri yang selatan dicap seperti Ethiopia, tandus, kelaparan, tidak produktif dan miskin demikian juga dengan Sicilia yang dicap sebagai Somalia. Hanya orang Nord saja yang mereka anggap sebagai Republik Italia.


(sumber/source: www.alphadesigner.com/mapping-stereotypes)


MapLoco


Visitor Map