
Deadline pemutihan ini menurut rencana akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2008 terutama untuk mendata secara individu berdasarkan agama dan kelompok etnik mereka khususnya di kota kota besar di Italia seperti Roma, Milan dan Napoli. Disamping itu, Pemerintah Italia juga merencanakan akan menutup camp yang illegal tersebut pada bulan Mei 2009 serta merepatriasikan pendatang-pendatang gelap di Italia.
Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni ketika berbicara didepan anggota Parlemen, Rabu (2 Juli 2008) kemarin juga menyatakan bahwa pemutihan tersebut bertujuan untuk segera mengakhiri camp camp gelap yang dihuni kaum Gypsi tersebut tersebut dengan tujuan menjamin keamanan warga Italia, disamping itu juga berdalih untuk mencegah kondisi kehidupan masyarakat yang tidak layak sebagai contohnya kondisi kesehatan anak anak mereka yang kurang mendapat perhatian.
Saat ini diperkirakan terdapat separuh dari 160.000 kaum pendatang yang tinggal di Italia khususnya masyarakat Rom dan Sinti (Gypsi) sudah memiliki kewarganegaraan Italia dan sekitar 20 persen lainnya merupakkan warga negara Uni Eropa lainnya, sedangkan sisanya adalah warga bekas pecahan Yugoslavia.
Dengan rencana pemerintah mengusir camp Gypsi ini, Marco Impagliazzo dari oragnisasi penegak HAM, komunitas katolik Sant’Egidio di Roma hari Kamis kemarin (3 Juli 2008) telah mengkritik rencana pemerintah tersebut dan menyatakan bahwa membedakan orang berdasarkan kelompok etinisnya menurutnya akan menyulut preseden karena menyangkut diskriminasi ras dan agama.
Semetara itu menurut juru bicara Sant’ Egidio, Mario Marazziti juga mengatakan bahwa sebetulnya keadaan darurat nasional di italia sebagaimana dikatakan oleh pemerintah Berlusconi ini sebenarnya tidak ada, yang ada adalah bahwa pada abad ke-21 ini justru harapan hidup (life expectancy) bagi kaum Gypsi yang tinggal di Italia adalah dibawah umur 60 tahun. Menurutnya daripada mengambil tindakan seperti pemutihan tersebut seharusnya pemerintah Italia memperbaiki tingkat penghidupan mereka. Menurutnya pemerintah Italia telah memungkiri dirinya sendiri seolah olah hal ini sejalan dengan hukum di Italia serta arahan Uni Eropa (UE)
UE melalui badan pelaksananya telah mengeluarkan sebuah laporan minggu ini mengenai diskriminasi dan pengusiran terhadap masyarakat Gypsi ini telah melaporkan bahwa harapan hidup di Italia adalah lebih rendah 10-15 tahun dibanding negara negara Eropa lainnya. Hari Senin (7 Juli 2008) mendatang Parlemen Eropa dijadwalkan akan membahas mengenai proposal pemutihan di Italia tersebut.
Pemerintah PM Silvio Berlusconi -- yang dilantik ketiga kalinya pada tanggal 8 Mei 2008 yang lalu, terkenal sangat rasis karena pemerintah sayap kanan ini terdapat partai ultra kanan Lega Nord yang sangat anti imigran dan anti Islam. Disamping itu Pemerintah berlusconi melalui program pemerintahannya berkomitmen untuk melakukan kebijakan keras terhadap imigran dengan cara memperketat aturan aturan mengenai keimigrasian untuk meningkatkan rasa aman di dalam negeri, menurunkan kejahatan dan letertiban umum pada masyarakat Italia.
Kebijakan paket keamanan baru Berlusconi yang melibatkan penanganan imigran illegal yang keras ini juga mendapatkan kritik keras dari aktivis HAM dan Komisi Eropa karena bertentangan dengan aturan-aturan dasar Uni Eropa, terutama terhadap kebebasan bergerak warga negara Uni Eropa.
Source : International herald Tribune
Edition : Friday, 4 July 2008
Translator : Pramudya Sulaksono
No comments:
Post a Comment