Wednesday, July 30, 2008

Indonesia Kembali Sumbangkan Benda-Benda Seni dan Budaya Untuk Museum di Italia



Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma kembali menyumbangkan benda-benda seni dan budaya Indonesia kepada Museum di Italia. Bertempat di Museum Antropologi (Museo di Antropologia), Universitas Bologna, pada tanggal 24 Juli 2008 pukul 11.00 waktu setempat, Pramudya Sulaksono, Sekretaris Pertama Politik merangkap Koordinator Benda–Benda Seni dan Budaya KBRI Roma yang mewakili Duta Besar RI Roma telah menyerahkan benda-benda seni/budaya Indonesia kepada Prof. Maria Giovanna Belcastro, Kepala Laboratorium Bio-arkeologi dan Osteologi Forensik Museum Antropologi Univeristas Bologna.

Ketiga benda seni/budaya tersebut antara lain berupa Miniatur Rumah Adat Panggung; Tifa (sejenis gendang) dan Tas Anyaman tradisional yang semuanya merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” ketika berkunjung ke KBRI Roma bertepatan dengan peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2006 lalu.

Setelah penyerahan benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut Sekretaris Pertama Politik KBRI Roma juga berkesempatan diterima Prof. Roberto Grandi, Wakil Rektor Universitas Bologna Urusan Hubungan Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa maksud dan tujuan disumbangkannya benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut adalah agar masyarakat Italia khususnya mahasiswa Universitas Bologna dapat mempelajari seni/budaya Indonesia. Disamping itu dengan sumbangan ini juga diharapkan dapat dalam lebih mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia.

Universitas Bologna merupakan univeritas tertua di dunia yang berdiri sejak tahun 1088. Saat ini Universitas Bologna mempunyai sekitar 13 museum. Ketiga benda seni/budaya tersebut merupakan benda-benda Indonesia pertama yang akan tersimpan di dalam Museum Antroplogi tersebut.
Sebelumnya pada tanggal 5 Desember 2007 yang lalu, KBRI Roma juga telah menyerahkan benda-benda seni Indonesia kepada bakal Museum Regional Immigrasi dan Emigrasi di Marsala, Pulau Sicilia, Italia yaitu seperangkat angklung lengkap berukuran kecil yang merupakan sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat, kemudian alat musik Tifa dari Papua yang juga merupakan sumbangan yang sama dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” dalam kunjungannya ke Italia, serta Kain IKAT dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Sdr. Noam Lazuardy, peserta magang tahun 2006 Angkatan XXXI dari Deplu RI.

Benda seni Indonesia tersebut telah diserahkan langsung dari Sekretaris Pertama KBRI Roma kepada Avv. Michele Milazzo, Wakil Walikota dan Mrs. Domenica Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala (Pemda Marsala). Indonesia merupakan negara yang merespon pertama kali memberikan sumbangannya untuk pembukaan museum tersebut.

Sunday, July 27, 2008

Alunan Angklung Bandung Menggetarkan Festival Folklor di Norma, Italia



Alunan lagu “O Sole Mio” secara magis kembali menghanyutkan masyarakat Italia melalui iringan Keluarga Paduan Angklung SMA 3 Bandung (KPA 3) yang disambut hangat oleh para pengunjung dengan bersama menyanyikan lagu legendaris Italia tersebut di kota Norma, dalam “Nurbanusfestival -- La cultura del folkore per la pace dei popoli", ke-12 Jumat malam lalu (25/7/2008) mulai pukul 21.00 hingga tengah malam di Piazza Caio Cestio.

Nurbanusfestival merupakan festival folklore internasional di Norma yang diadakan setiap musim panas dengan menampilkan berbagai kesenian folklore dari berbagai negara. Selain KPA 3 Bandung yang mewakili Indonesia, peserta dari negara yang turut berpartisipasi antara lain adalah Argentina, Rusia, Slovakia, Kenya, dan negara lainnya.

Antusiasme pengunjung yang memadati area terbuka Piazza Caio Cestio tampak cukup antusias terutama saat lagu-lagu yang mereka kenal seperti O Sole Mio, New York New York dan alunan lain lainnya dapat mereka mainkan dengan baik dengan alat musik dari bambu tersebut. Disamping itu KPA3 juga menampilkan alunan alunan lagu lain seperti lagu daerah sunda, musik klasik dan musik folk Perancis secara instrumen.

Para pengunjung sangat mengagumi alat musik tradisional Jawa Barat tersebut, terbukti pada saat setelah para siswa selesai tampil, para pengunjung mencoba menanyakan perihal alat musik dari bambu tersebut. Beberapa dari pengunjung sibuk mencoba bagaimana cara memainkan angklung dan beberapa dari mereka bersemangat untuk mengajak berfoto bersama para siswa yang seluruhnya berbusana baju tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan sabar dan senang hati para siswa memenuhi permintaan para pengunjung meskipun terdapat kendala bahasa yang menghambat komunikasi diantara mereka yang pada umumnya masyarakat Italia kurang berminat untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan para siswapun tidak berbahasa Italia.

Selain itu, antusias pengunjung juga nampak tinggi ketika stand kecil KPA 3 Bandung tak pernah sepi dari masyarakat setempat yang membeli produk-produk kerajinan Indonesia seperti gantungan kunci, blangkon Sunda, syal, selendang dan suvenir lainnya. Bahkan ada diantara pengunjung yang menanyakan apakah baju tradisional yang dipakai para siswa juga dapat mereka beli.

Kedatangan rombongan 35 orang siswa SMA 3 Bandung termasuk officials dan seorang guru pembimbing seni rupa ke Italia ini adalah dalam rangka melakukan lawatan misi kesenian dan kebudayaan Indonesia ke Italia sejak tanggal 19 Juli hingga 5 Agustus 2008.

Setelah sukses di Bologna untuk mengikuti ISME, International Society for Music Education ke-28, KPA 3 Bandung akan melakukan petunjukan di kota-kota lain seperti di Termoli, Frascati dan juga akan mengikuti Festival Rassegna di Casteglione del Lago dan Colli Cimmini di Perugia pada tanggal 1 Agustus – 5 Agustus 2008 sebelum kemudian kembali ke tanah air pada tanggal 7 Agustus 2008.

Kota Norma adalah sebuah kota unik yang penuh dengan nilai nilai sejarah dan terletak di atas bukit. Dengan jarak tempuh dari Roma sekitar 80 km. Secara geografis kota ini terletak di Regione Lazio, sebelah utara kota Latina.






Written and photos by Pramudya Sulaksono

Penampilan Angklung SMA Negeri 3 Bandung Tampil Memukau di Bologna, Italia

Tepukan meriah penonton mewarnai penampilan Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung (KPA3) yang memadati Teatro Manzoni, Via De Monari, Bologna pada hari Kamis siang tanggal 24 Juli 2008 pukul 14.00 ketika Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung (KPA3) secara spektakuler melantunkan lagu-lagu baik lagu Italia seperti O Sole Mio atau lagu lagu Internasional lainnya seperti When You Believe, New York New York, La Vie En Rouge dan Santorini. Dengan disertai senyuman serta berbusana tradisional Indonesia dari berbagai daerah, penampilan KPA3 berulang kali mendapat pujian dari penonton Italia :“bravi!” (hebat!) atau “bellisima!” (bagus sekali!). Tidak hanya sekedar permainan musik angklung saja namun penampilan mereka juga diselingi beberapa tari tarian daerah daerah Indonesia lainnya.

Penampilan anak anak SMA 3 Bandung di Bologna ini dalam rangka mengikuti International Society for Music Education (ISME) 2008 Conference ke-28 (22 – 24 Juli 2008) salah satu konferensi musik bergengsi dunia yang menampilkan nuansa-nuansa musik dunia yang diikuti baik oleh anak anak maupun dewasa dari berbagai negara.

Setelah mengikuti ISME, KPA3 selanjutnya akan mengikuti serangkaian festival-festival lainnya di Italia antara lain : Norbanusfestival ke-12– La Cultura del Folklore per la pace dei popoli di kota kota seperti Norma, Termoli, Maenza dan Frascati mulai tanggal 24 Juli - 31 Juli 2008 kemudian disusul dengan Rassegna Internazionale del Folklore ke-31 di Castiglione del Lago (Perugia) serta Festival Internazionale del Folklore “Colli Cimini” tanggal 31 Juli 2008 - 5 Agustus 2008 dan kembali ke tanah air tanggal 7 Agustus 2008.





Rombongan KPA3 ke Italia ini berjumlah 35 orang yang terdiri 26 perempuan dan 9 (sembilan) laki laki termasuk seorang guru pembimbing dan 5 (lima) orang official yang merupakan alumnus SMA 3 Bandung dengan diketuai oleh Burhannudin Sutisna. Kedatangan mereka ke Italia adalah dalam rangka melakukan lawatan misi kesenian dan kebudayaan Indonesia di luar negeri setelah sebelumnya tampil dalam International Festival Petras di Athena, Yunani pada tanggal 16-17 Juli 2008. Sebelumnya KPA3 juga pernah mengadakan lawatan misi kesenian serupa di beberapa negera seperti Jerman, Perancis, Belgia, Skotlandia, Polandia dan Ceko.

Disamping itu misi utama mereka adalah dalam rangka memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui kesenian angklung dan tari-tarian daerah (folklor), sehingga diharapkan Indonesia dapat lebih dikenal di Italia serta diharapkan Indonesia dapat menjadi tempat alternatif tujuan wisata masyarakat Italia khususnya di daerah-daerah yang sedang dan akan didatangi misi kesenian Indonesia tersebut.



All photos by Pramudya Sulaksono

Thursday, July 17, 2008

Berlusconi Menghadapi Penolakan Penghapusan Pengadilan

Berkas perkara peradilan PM Italia Silvio Berlusconi dan Pengacara Pajak asal Inggris David Mills telah gagal untuk dihapuskan. Permintaan tersebut disampaikan oleh Pengacara Berlusconi di Pengadilan Tinggi Milan hari Kamis tanggal 17 Juli 2008 yang mencoba berdalih bahwa hakim mencoba menghalang halangi kasus tersebut.

Hakim Nicoletta Gandus sebelumnya telah menuduh Berlusconi menyuap Mills sekitar US$ 600.000 pada proses pengadilan sebelumnya. Baik pihak Berlusconi dan Mills telah menolak atas tuduhan tersebut. Berdasarkan penolakan yang disampaikan oleh tim ahli hukum Berlusconi, hakim Gandus mengulang kembali pernyataanya bahwa hal ini merupakan “keburukan serius” Berlusconi.

Menurut tim ahli hukum Berlusconi, Hakim dianggap telah menarik perhatian publik melalui internet mengenai pemerintahan Berlusconi sebelumnya pada tahun 2001 dan 2006. Selanjutnya dikatakan juga bahwa Gandus yang sebelumnya ikut andil dalam perusahaan jaringan televisi milik Berlusconi Mediaset dan Gandus dikatakan sebagai salah satu orang yang juga tertarik dengan peradilan Berlusconi lainnya dimana Berlusconi dan Mills juga dituduh melanggar hak cipta film di Mediaset.

Nasib mengenai peradilan Gandus saat ini telah menimbulkan keragu raguan mengingat sejumlah uang sogokan akan diberikan untuk imunitas terhadap empat pejabat Italia termasuk Berlusconi

Thursday, July 10, 2008

Gelar Acara Kebudayaan dan Promosi Pariwisata Indonesia


Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma bersama dengan The American Club in Rome, Save Alle dan Restaurant Jet Set, Eur-Roma akan menyelenggarakan acara Indonesian Party yang akan diadakan pada hari Kamis, 10 Juli 2008 mulai pukul 20.00 s/d selesai di Jet Set, Executive Restaurant - Piazza Umberto Elia Terracini (Laghetto dell’Eur) Metro Palasport, Roma, Italia.

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan Budaya dan Pariwisata Indonesia kepada para ekspatriat asing yang tinggal di Roma, Italia serta masyarakat Italia agar lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan tertarik untuk mengunjungi Indonesia sebagai tempat tujuan wisata. Apalagi dalam rangka menyambut musim panas dimana banyak masyarakat Italia dan warga asing lainnya memilih tempat wisata sehingga diharapkan Indonesia akan menjadi pilihan utama mereka.

Acara yang diberi judul “Indonesian Party” ini akan menampilkan persembahan tari tarian Indonesia oleh 2 (dua) orang penari Indonesia dari Roma, makanan Indonesia, model busana tradisional Indonesia serta persembahan berupa musik dan video Indonesia sebagai tempat tujuan wisata. Dalam acara tersebut juga akan dibagikan brosur brosur pariwisata terutama brosur brosur mengenai promosi pariwisata yang dicanangkan oleh Pemerintah RI sebagai Tahun Kunjungan Indonesia 2008 (Visit Indonesia Year 2008).

Acara ini merupakan gagasan dari Arianna Callocchia, seorang arsitek Italia yang pernah mengadakan kunjungan di Bali serta pernah memuat design bangunan hotel di Bali. Acara ini dijual untuk umum dengan ticket masuk 20 Euro termasuk biaya buffet makanan.

Wednesday, July 9, 2008

Pendapat PM Berlusconi dalam KTT G8 Mengenai Sanksi Terhadap Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe


Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi menyampaikan keberatannya terhadap sanksi yang lebih berat bagi Zimbabwe sehubungan dengan terpilihnya kembali Robert Mugabe sebagai Presiden. Hal ini disampaikan saat KTT Group of Eight (G8) di Tokyo, Jepang tanggal 7 Juli 2008. Berlusconi setuju terhadap posisi negara-negara Afrika yang mengatakan bahwa memperberat sanksi bagi Zimbabwe akan berakibat negatif. Berlusconi juga menambahkan bahwa dirinya telah mencoba bertukar pandangan dengan Afrika Selatan dan menyatakan bahwa solusi terbaik adalah mencoba menjajaki perjanjian antara presiden dengan pemimpin oposisi di Zimbabwe.

Selanjutnya, selama debat mengenai masalah Zimbabwe yang diikuti perwakilan Uni Afrika (African Union), telah muncul 2 (dua) pendapat, yaitu mereka yang mendorong negara-negara Afrika untuk bertindak dan yang kedua adalah mereka yang mendorong diberlakukannya sanksi yang lebih berat terhadap Zimbabwe.

Berlusconi tidak sependapat dengan kedua kubu tersebut dan berpandangan bahwa intervensi negara negara Afrika yang bertujuan menyingkirkan Presiden Mugabe akan sangat membahayakan serta berotensi terjadinya perang saudara. Berlusconi selanjutnya berpendapat bahwa segala upaya hendaknya dilakukan untuk menciptakan suatu power-sharing. Menurutnya hal tersebut merupakan solusi yang paling realistis. Penetapan sanksi hanya akan memperburuk keadaan penduduk sipil.

Berlusconi berpendapat bahwa pandangan ini bukan saja berlaku bagi negara- negara Afrika tetapi juga terhadap negara-negara di kawasan Mediterrania. Italia merupakan adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang menarik duta besarnya dari Zimbabwe setelah Mugabe memenangkan pemilu pada akhir bulan lalu.

Sudah 28 tahun Roberto Mugabe memimpin Zimbabwe dan Mugabe merupakan satu satunya calon dalam pemilihan presiden setelah pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai menarik diri. Tsvangirai yang memenangkan mayoritas putaran pertama pada bulan Maret lalu tumbang karena sanksi yang dijatuhkan pemerintah sehubungan dengan meninggalnya 100 orang saat kampanye yang mengakibatkan ribuan lainnya luka dan kehilangan tempat tinggal.

Source : Ansa.it
Translator : Pramudya Sulaksono

Tuesday, July 8, 2008

Rencana Pemutihan Penduduk Illegal di Italia Oleh Pemerintahan Berlusconi

Roma (ITALIA), Pemerintah PM Silvio Berlusconi menurut rencana akan segera menggusur camp illegal yang dihuni oleh kaum Gypsi. Kaum Gypsi ini dianggap sebagai pemicu merebaknya kriminalistas di Italia akhir akhir ini. PM Berlusconi sebelumnya pernah berkomitmen untuk mengadakan pemutihan khususnya terhadap para pendatang illegal ini. Saat ini terdapat sekitar 700 camp masyarakat Gypsi di Italia.

Deadline pemutihan ini menurut rencana akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2008 terutama untuk mendata secara individu berdasarkan agama dan kelompok etnik mereka khususnya di kota kota besar di Italia seperti Roma, Milan dan Napoli. Disamping itu, Pemerintah Italia juga merencanakan akan menutup camp yang illegal tersebut pada bulan Mei 2009 serta merepatriasikan pendatang-pendatang gelap di Italia.

Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni ketika berbicara didepan anggota Parlemen, Rabu (2 Juli 2008) kemarin juga menyatakan bahwa pemutihan tersebut bertujuan untuk segera mengakhiri camp camp gelap yang dihuni kaum Gypsi tersebut tersebut dengan tujuan menjamin keamanan warga Italia, disamping itu juga berdalih untuk mencegah kondisi kehidupan masyarakat yang tidak layak sebagai contohnya kondisi kesehatan anak anak mereka yang kurang mendapat perhatian.

Saat ini diperkirakan terdapat separuh dari 160.000 kaum pendatang yang tinggal di Italia khususnya masyarakat Rom dan Sinti (Gypsi) sudah memiliki kewarganegaraan Italia dan sekitar 20 persen lainnya merupakkan warga negara Uni Eropa lainnya, sedangkan sisanya adalah warga bekas pecahan Yugoslavia.

Dengan rencana pemerintah mengusir camp Gypsi ini, Marco Impagliazzo dari oragnisasi penegak HAM, komunitas katolik Sant’Egidio di Roma hari Kamis kemarin (3 Juli 2008) telah mengkritik rencana pemerintah tersebut dan menyatakan bahwa membedakan orang berdasarkan kelompok etinisnya menurutnya akan menyulut preseden karena menyangkut diskriminasi ras dan agama.

Semetara itu menurut juru bicara Sant’ Egidio, Mario Marazziti juga mengatakan bahwa sebetulnya keadaan darurat nasional di italia sebagaimana dikatakan oleh pemerintah Berlusconi ini sebenarnya tidak ada, yang ada adalah bahwa pada abad ke-21 ini justru harapan hidup (life expectancy) bagi kaum Gypsi yang tinggal di Italia adalah dibawah umur 60 tahun. Menurutnya daripada mengambil tindakan seperti pemutihan tersebut seharusnya pemerintah Italia memperbaiki tingkat penghidupan mereka. Menurutnya pemerintah Italia telah memungkiri dirinya sendiri seolah olah hal ini sejalan dengan hukum di Italia serta arahan Uni Eropa (UE)

UE melalui badan pelaksananya telah mengeluarkan sebuah laporan minggu ini mengenai diskriminasi dan pengusiran terhadap masyarakat Gypsi ini telah melaporkan bahwa harapan hidup di Italia adalah lebih rendah 10-15 tahun dibanding negara negara Eropa lainnya. Hari Senin (7 Juli 2008) mendatang Parlemen Eropa dijadwalkan akan membahas mengenai proposal pemutihan di Italia tersebut.

Pemerintah PM Silvio Berlusconi -- yang dilantik ketiga kalinya pada tanggal 8 Mei 2008 yang lalu, terkenal sangat rasis karena pemerintah sayap kanan ini terdapat partai ultra kanan Lega Nord yang sangat anti imigran dan anti Islam. Disamping itu Pemerintah berlusconi melalui program pemerintahannya berkomitmen untuk melakukan kebijakan keras terhadap imigran dengan cara memperketat aturan aturan mengenai keimigrasian untuk meningkatkan rasa aman di dalam negeri, menurunkan kejahatan dan letertiban umum pada masyarakat Italia.

Kebijakan paket keamanan baru Berlusconi yang melibatkan penanganan imigran illegal yang keras ini juga mendapatkan kritik keras dari aktivis HAM dan Komisi Eropa karena bertentangan dengan aturan-aturan dasar Uni Eropa, terutama terhadap kebebasan bergerak warga negara Uni Eropa.

Source : International herald Tribune
Edition : Friday, 4 July 2008
Translator : Pramudya Sulaksono

MapLoco


Visitor Map