Monday, July 4, 2011

Kabupaten Fak Fak, Potensi Yang Perlu Digarap

 


Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat terletak di kepala burung bagian selatan letaknya sangat strategis karena mempunya hub dengan Kota Ambon yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan kota-kota lain di pulau Papua. Ambon-Fak Fak mempunyai jarak tempuh 1 jam 15 menit dengan pesawat tipe kecil seperti Wings Airlines. Pesawat besar setipe boing memang belum bisa mendarat di Torea Airport, untuk itu saat ini Pemerintah Kabupaten Fak Fak saat ini sedang mempersiapkan landasan pacu pesawat yang lebih panjang agar bisa menjadi bandar udara baru yang diharapkan menjadi bandar udara internasional. Bandar Udara ini nantinya berada di daerah Sipatnanam/Siboru di Distrik Fak Fak Barat.



Kota Fak Fak juga disebut sebagai "Kota Pala" karena kota ini mempunyai hasil pertanian/kehutanan khas yaitu pohon pala yang menghasilkan buah dan biji  pala. Buah pala oleh beberapa home industry kecil dimanfaatkan untuk dioleh menjadi manisan pala, dodol pala dan sirup pala, sedangkan biji pala merupakan salah satu rempah-rempah yang banyak dipergunakan sebagai bumbu pelengkap makanan seperti sup ayam atau sebagai topping untuk kopi selain vanilla dan biji nutmeg. Banyaknya hasil pohon pala ini nampaknya kurang tertampung untuk dikembangkan menjadi industri yang lebih besar lagi sehingga dapat didistribusikan baik secara nasional maupun internasional. 

Disamping itu, Kabupaten Fak Fak dari keseluruhan yaitu sekitar 81,5% terdiri dari hutan memiliki potensi ekonomi bidang perikanan, pertanian, kehutanan, perkebunan, bahan galian sperti minyak dan gas bumi serta emas.  Beberapa perusahaan minyak asing Amerika Sekikat seperti Hess dan perusahaan-perusahaan minyak asing lainnya juga melakukan eksplorasi minyak di perairan sekitar Kabupaten Fak Fak ini.

Selain Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Kabupaten Fak Fak, untuk Sumber Daya Manusia Kabupaten Fakfak juga tersedia tenaga kerja yang cukup potensial. Namun masalah kendala seperti infrastruktur seperti listrik, pelabuhan laut, darat  maupun udara, telekomunikasi, sarana pendidikan dan kesehatan  diharapkan dapat dilakukan kerja sama dengan pihak asing untuk pengembangan Kabupaten Fak Fak kedepan serta investor asing maupun domestik ini belum tergarap disamping industri dan potensi-potensi lain. 

Di bidang pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun udara.
Potensi wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pariwisata antara lain, Desa Ubadari (sumber air), Distrik Kokas dengan pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami dan belum dipromosikan sebagai tujuan wisata, goa peninggalan Jepang pada waktu Perang Dunia II, telapak tangan jaman prasejarah dan masjid Patimburak – masjid tertua di Papua yang didirikan pada tahun 1870.
Kabupaten Fak Fak setelah berada dalam Provinsi pemekaran Papua Barat (dulu Irian Jaya Barat) terbagi menjadi dua kabupaten perluasan sehingga diperluas menjadi Kabupatan Kaimana di sebelah timur dan kemungkiinan besar Kabupaten Fak Fak sendiri akan dibagi lagi menjadi Kabupaten Kokas yang saat ini masih sebagai distrik (kecamatan). Distrik Kokas  terletak 50 km yang dapat ditempuh dengan jalan darat yang lancar namun sempit hal ini lebih baik dibandingkan dilakukan melalui jalan laut sekitar 6 jam.  

(Pramudya Sulaksono)

Sosialisasi Kerja Sama Luar Negeri di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya, Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat, 30 Juni -2 Juli 2011



FAK FAK, Prov. Papua Barat -- Bertempat di Grand Papua Hotel, Fak Fak, Provinsi Papua Barat, pada tanggal 30 Juni 2011, Direktorat Amerika Utara dan Tengah, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Fak Fak Provinsi Papua Barat telah menyelenggarakan “Sosialisasi Kerja Sama Luar Negeri di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya” di Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Fak Fak, Kepala Bappeda Kabupaten Fak Fak, Ketua Darmawanita Kabupaten Fak Fak, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Fak Fak, serta pemangku kepentingan dan pelaku bisnis Kapubaten Fak Fak. Kegiatan sosialisai dimaksud, telah melibatkan 4 (empat) narasumber masing-masing dari Kemlu (Kami dan Kasubdit 2) dan 2 dari pihak Pemerintah Kabupaten Fak Fak (Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran).
Pada pembukaan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Fak Fak memberikan sambutan mewakili Bupati Fak Fak. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan mengenai visi Kabupaten Fak Fak yakni mewujudkan keadilan ekonomi dan keadilan sosial menuju masyarakat Fak Fak yang sejahtera, maju dan mandiri berlandaskan nilai-nilai relegius dan kearifan lokal. Untuk merealisasikan visi tersebut, Pemkab Fak Fak menyusun beberapa misi yang memerlukan dukungan 3 pilar yaitu Pemerintah Kabupaten, masyarakat dan pelaku bisnis,dan LSM untuk memacu dan mengimbangi percepatan pembangunan yang meliputi pembangunan ekonomi, infrastruktur dan sosial kemasyarakatan.
Pokok paparan kami menyampaikan potensi Amerika Serikat, Kanada, Meksiko dan Panama yang perlu dimanfaatkan secara maksimal; Amerika tetap berpotensi sebagai pasar terbesar dunia meskipun krisis ekonomi yang melanda pada tahun 2008, demikian juga dengan negara Amerika Utara dan Amerika Tengah lainnya. Kami mendorong Kabupaten Fak Fak untuk memanfaatkan kerja sama dengan negara Amerika Utara dan Tengah dengan melihat peluang yang ditawarkan oleh masing-masing negara AUT. Kami juga menyampaikan peran dan upaya Kemlu dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dengan pihak asing sejalan dengan dilandaskan pada UU Hubungan Luar Negeri No.37 tahun 1999.
Sekda Kabupaten Fakfak dalam paparannya menyampaikan bahwa Fak Fak yang 81,5% terdiri dari hutan memiliki potensi ekonomi bidang Perikanan, Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Bahan Galian, Minyak dan gas bumi. Selain potensi ekonomi tersebut, Pariwisata juga merupakan salah satu potensi yang siap untuk dikembangkan dan dijual. Hasil pertanian terbesar Kabupaten Fak Fak yang berupa buah pala dan olahannya direncanakan akan ditingkatkan dengan ekstensifikasi lahan seluas 100.000 hektar. Selain SDA yang dimiliki oleh Kabupaten Fak Fak, untuk SDM Kabupaten Fakfak juga tersedia tenaga kerja yang cukup potensial. Untuk semua potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Fak Fak, dapat lebih dikembangkan dengan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar berupa Jalan, Transportasi udara, Transportasi Laut, Telekomunikasi, Air bersih, Sarana Pendidikan, Sarana Kesehatan. Diharapkan Kabupaten Fakfak dapat melakukan kerja sama dengan pihak asing untuk pengembangan Kabupaten Fak Fak kedepan.
Ketua Himpunan Pengusaha Hotel dan Restauran, dalam paparannya menyampaikan bahwa Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun udara. Disampaikan pula bahwa untuk mendukung perbaikan sarana dan prasarana, Kabupaten Fak Fak sedang dalam proses pembangunan bandara berskala internasional.
Dalam forum diskusi, pokok-pokok masukan yang disampaikan oleh peserta sosialisai, sebagai berikut:
a.  Wakil dari BUMD Kabupaten Fak Fak menanyakan mengenai kemungkinan potensi pemasaran Kabupaten Fak Fak ke negara AUT, dan kerja sama pariwisata yang bagaimana yang dapat dikembangkan dengan negara asing khususnya negara AUT;

b.  Wakil dari Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menanyakan upaya apa yang dapat dilakukan untuk memasarkan hasil produksi buah pala dan olahannya yang diproduksi oleh ibu rumah tangga, bantuan untuk membangun tempat produksi pala yang memiliki standar tinggi;
c.  Wakil dari Dinas Koperasi Kabupaten Fak Fak menyampaikan bahwa Hasil komoditi pala belum memberikan manfaat bagi masyarakat Fak Fak. Infrastruktur yang belum memadai menyebabkan aktifitas pengembangan pembangunan menjadi terhambat. Pengembangan beberapa titik pusat pariwisata dapat memberikan pemasukan bagi daerah apabila didukung oleh infrastruktur yang memadai.
d.  Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Fak Fak menyampaikan bahwa Kabupaten Fak Fak memeiliki potensi untuk mengembangkan PLTA  yang dapat memberikan penerangan pada 3 wilayah utama yaitu pada distrik Kokas, Kaimana dan Bentuni. Saat ini Kabupaten Fak Fak telah memiliki PLTA kecil yang beroperasi dan diharapkan dapat dikembangkan menjadi PLTA yang besar. Diharapkan Kabupaten Fak Fak dapat melakukan kerja sama dengan negara asing bagi pembangunan PLTA. Disampaikan juga mengenai peluang kerja sama di bidang peternakan;
e.   Kepala Bapeda dalam kesempatan tersebut juga menanyakan peluang kerja sama carbon trade/bisnis jasa lingkungan dengan melihat kerapatan lahan dan populasi Kabupaten fakfak sebesar 80%, dan kemungkinan bantuan luar negeri yang dapat memberikan dana/bantuan terkait jasa lingkungan;
Dari diskusi antara lain dapat disimpulkan sbb:
a.  Potensi yang menonjol Kabupaten Fak Fak: hasil hutan (khususnya pala), hasil laut dan tambang (minyak bumi, gas dan emas) serta pariwsata baharí.
b.  Perlu bantuan teknik untuk mengolah pala dan hasil laut untuk dapat dipasarkan di AS dan Kanada.
c.  Perlu investor perhutanan, pertambangan dan infrastruktur, khususnya bandara, pelabuhan dan pembangkit listrik.
d.  Perlu dukungan pemerintah pusat untuk  carbón trade dengan hutan di kabupaten ini.
Pembuat berita : Maya Hitalessy
Editor   : Pramudya Sulaksono

MapLoco


Visitor Map