Friday, December 14, 2007

Indonesia Sumbangkan Benda Benda Seni Untuk Bakal Museum Imigrasi di Marsala, Sicilia, Italia



MARSALA - ITALIA, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma telah menymbangkan 3 (tiga) buah benda seni Indonesia kepada Comune di Marsala untuk selanjutnya akan disimpan dalam Museum Regional Imigrasi – Emigrasi di Marsala, Sicilia.

Penyerahan benda benda seni Indonesia tersebut adalah memenuhi permintaan Dott.ssa Domenica Miceli, Assessore/Pejabat Bidang Immigrasi, yang sedang mengumpulkan benda seni dari para berbagai misi diplomatik asing di Italia sehubungan dengan rencana pembukaan Museum Regional Immigrasi-Emigrasi di Sicilia pada th 2008.

Selanjutnya ketiga benda seni Indonesia tersebut diserahkan langsung dari Pramudya Sulaksono, Sekretaris I PSB KBRI Roma kepada Avv. Michele Milazzo, Wakil Walikota dan Mrs. Domenica (Mimma) Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala pada tanggal 5 Desember 2007 pukul 10.00 waktu setempat berupa :

  • Seperangkat ANGKLUNG lengkap, ukuran kecil – alat musik tradisional Sunda dari bambu, yang merupakan sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat
  • TIFA – sejenis gendang/alat musik dari Papua yang merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” ketika berkunjung ke KBRI Roma bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2006 lalu.
  • Kain IKAT dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Sdr. Noam Lazuardy, peserta magang tahun 2007 Angkatan XXXI dari Deplu RI

Dalam sambutan Wakil Walikota Marsala mengucapkan terima kasih atas sumbangan dari Indonesia dan mengharapkan dimasa depan dapat diadakan sister city, kerjasama turisme dan inisiatif lainnya antara kota Marsala dengan kota-kota di Indonesia, terutama berkenaan dengan tradisi dan kebudayaan. Wakil Walikota Marsala juga menyerahkan sebuah buku besar tetang Kota Marsala yang berjudul “Citta di Marsala – Libro Rosso” dan sebuah plakat yang disampaikan kepada KBRI Roma.

Sementara itu Sekretaris I PSB telah menyampaikan bahwa kedatangan ke Marsala adalah untuk mewakili Bapak Duta Besar RI yang berhalangan hadir guna menyerahkan ketiga benda-benda seni Indonesia tersebut untuk selanjutnya disumbangkan kepada Museum Regional Imigrasi dan Emigrasi Regione di Sicilia. Selanjutnya disampaikan juga bahwa dengan menyumbangkan benda benda seni ini diharapkan dapat dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia. Selain itu Sek I PSB juga menyerukan kepada pihak Italia untuk berkunjung ke Indonesia tahun depan mengingat pada tahun 2008 Indonesia akan mencanangkan Tahun Kunjungan Indonesia 2008 – Visit Indonesia Year 2008.

Berdasarkan informasi yang diperoleh maka perwakilan atau misi diplomatik asing di Italia diketahui bahwa baru KBRI Roma merupakan pihak asing yang pertama kali memberikan respon serta menyumbangkan benda benda seninya kepada pihak Comune. Menurut rencana museum akan dibuka sekitar bulan Oktober 2008 mendatang. Sehubungan dengan cepatnya respon yang mereka peroleh dari KBRI Roma maka pihak Comune di Marsala sangat berterima kasih kepada KBRI Roma seraya meminta agar lebih ditingkatkan lagi hubungan dengan kunjungan fungsi fungsi lain seperti Atase Perdagangan maupun Atase Pertanian di KBRI Roma dan bahkan yang lebih tinggi lagi yaitu kunjungan Bapak Duta Besar RI.

Setelah acara utama, yaitu penyerahan benda benda seni budaya Indonesia selesai dilakukan, Sek I PSB dan staf mendapat kesempatan keliling melihat kota Marsala yang dipandu oleh Sig.ra Bice Marino, Ketua Pariswisata Kota Marsala yang banyak menceritakan berbagai hal mengenai geopolitik, nilai-nilai historis, budaya serta mencicipi specialities kuliner masakan (cucina Siciliana) yang banyak dipengaruhi oleh bangsa bangsa di kawasan sekitar Mediterania seperti Yunani, Arab, Spanyol, Perancis dan Italia sendiri terutama hasil lautnya.

Masalah Imigrasi saat ini banyak dibicarakan di media cetak, elektronik dan tertulis di Italia. Masalah ini timbul sebagai salah satu polemik yang terjadi di Italia mengingat saat ini Italia disinyalir menjadi pintu masuk arus imigrasi ke Uni Eropa karena kondisi pantainya yang cukup luas di Perairan Mediterania. Pada umumnya gelombang Imigrasi tersebut berdatangan dari Afrika Utara dan Eropa Timur hendak menuju ke Eropa Barat.

Berbagai tindakan kriminalitas dan tindakan yang menimbulkan keresahan masyarakat lainnya mengangkibatkan masyarakat Italia menjadi xenophobia (sikap rasa takut terhadap golongan atau bangsa lainnya). Sikap ini banyak dihinggapi oleh Masyarakat Italia terutama kaum konservatif dan orthodox.

Namun sikap ini berbeda dengan Masyarakat Italia di Pulau Sicilia, terutama di Marsala. Masyarakat Sicilia lebih toleran dan welcome kepada kaum pendatang dibanding Masyarakat Italia di semenanjung. Dari hasil observasi sejarah dapat kita ketahui bahwa sejak ribuan tahun sebelum Masehi Pulau Sicilia dan kawasan Mediterania sudah menjadi ajang akulturasi budaya yang beragam yang tidak saja berpengaruh kepada budaya tetapi juga makanan dan bentuk bangunan. Bangsa-bangsa seperti Yunani, Punic, Romawi, Normandia, Spanyol, Arab telah memperkaya khasanah budaya di Pulau Sicilia.

Untuk itulah di Marsala segera akan dibuka Museum Imigrasi dan Emigrasi dibawah pengawasan Regione di Sicilia. Indonesia menjadi salah yang pertama memberikan kontribusi berupa 3 (tiga) buah benda benda seni untuk Museum tersebut diharapkan sebagai pembuka hubungan baik antar kedua negara dan peningkatan hubungan kedua negara untuk masa mendatang.

Reports by Yenni L. Calvi

Photo & Edited by Pramudya Sulaksono exclusively to My Chronicle

No comments:

Post a Comment

MapLoco


Visitor Map