Wednesday, April 9, 2008

Universitas di Italia : Didominasi oleh Kaum Pria

Secara tradisional universitas adalah tempat bagi kaum pria. Beberapa gelar kesarjanaan Strata 2 agaknya masih merupakan bidang studi yang tertutup bagi kaum hawa. Namun dilain pihak universitas juga merupakan cermin dari kehidupan sosial di suatu negara. Menuurt Eleonora Palma 40 tahun, yang mengatakan bahwa sangat beruntung bekerja dengan rekan kerjanya yang memperoleh pekerjaan bukan dari hasil KKN namun betul-betul karena hasil dari kemampuan mereka. Eleonora Palma merupakan salah satu dari sedikit wanita muda yang menjadi professor wanita di fakultas kedokteran Universitas La Sapienza di Roma

Situasi yang sedang dihadapi Universitas nomer satu di Roma itu, juga mencerminkan keadaan yang setara yang dihadapi seluruh universitas di Italia. Banyak mahasiswi yang mendaftar, lulusan sarjana dan beberapa peneliti, jumlah penelit wanita adalah sekitar 44,8% dan 55.2% adalah pria. Sedangkan perhimpunan sarjana universitas 37,4% wanita dan 62,6% adalah pria, dengan 16% dosen wanita (karir tertinggi di universitas) lebih tinggi dibanding universitas lainnya ditingkat nasional. Hal ini mencerminkan keadaan La Sapienza adalah universitas lebih baik dari dari universitas-universitas lainnya di Italia, dengan 19,4% dosen wanita dan 80,6% dosen pria. Situasi yang dihadapi universitas La Sapienza juga terjadi di universitas lain di negara–negara Eropa lainnya demikian dikatakan oleh professor wanita, Marisa Occhionero dosen di fakultas ilmu statistik yang belum lama menjadi dosen karena sebelumnya sejak tahun 1980 mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari hak-hak azasi perempuan dan beberapa tahun berkarir di kementrian bidang sosial dan kesamaan hak.

Menurutnya wanita pertama yang memegang gelar kesarjanaan di Italia ini dimulai hanya sejak tahun1890 mengingat beberapa ratus tahun lebih sebelumnya tidak ada wanita yang bergelar sarjana, gelar ini hanya diberuntukan khusus untuk pria sedangkan umur universitas tertua di Italia adalah kira 800 th. Diharapkan di era modern ini akan lebih banyak gelar kesarjanan yang dapat diraih oleh kaum hawa, mengigat banyaknya jumlah pendaftar wanita untuk belajar di universitas. Sekarang mulai terlihat lebih banyak kaum hawa yang mendaftar di fakultas-fakultas yang biasanya adalh pilihan favorit kaum pria seperti fakultas teknik, matematika sajen dan kedokteran.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa masih sedikit kaum hawa yang berkarir dan mendapat kesempatan berkarir di universitas? Seperti contohnya Laura Mosca dosen pertama di fakultas hukum menjabat jabatan itu hanya baru 4 tahun yang lalu dan kepala fakultas pertama wanita di fakultas filosofi dan fakultas statistika dimulai hanya beberapa tahun lalu. Hal ini terjadi karena kaum pria lebih menyukai melakukan kolaborasi dengan sesama kaum pria dibidang pekerjaan dan dan tidak menyukai mempunyai atasan wanita. Hal ini akan menjadi lebih menarik sekali bila kita membandingkan keadaan situasi ini di Amerika Serikat dimana hal yang dialami di Italia tidak terjadi di sana contohnya persaingan politik antara Hillary Clinton dan Barak Obama.

Tapi tidak semua kaum pria membenci bila harus bekerja bersama-sama dengan kaum hawa ada juga sebagian kaum pria yang sebaliknya seperti yang dikatakan Fabrizio Eusebi, direktur di laboratorium fisiologi manusia yang menyatakan bahwa bekerja dengan kaum hawa menurutnya lebih baik karena banyak dari kaum hawa lebih pintar dari kaum pria, pada umunya kalau bekerja sangat teliti, bertanngung jawab, berdedikasi untuk pekerjaannya dan dalam menilai rekan kerja dan bawahan, mereka lebih menilai kemampuan sesorang bukan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan bidang kerjanya serta dalam bekerja kaum hawa lebih dengan kesungguhan hati dan bersemangat dalam arti yang sehat sedangkan kaum pria lebih untuk mengejar kekuasaan, dan lagi lanjut Eusebi di Negara-negara dengan keadaan ekonomi maju dan kesempatan mendapat kedudukan yang sama antara kaum pria dan kaum hawa, bila hanya menggunakan 50% kapasitas otak kita tentu keuntungan yang akan diraihpun tidak akan optimal.


Reports by Tine Yulianti
Edited by Pramudya Sulaksono
Photo by Pramudya Sulaksono

No comments:

Post a Comment

MapLoco


Visitor Map