Wednesday, March 3, 2010

I Love Train

"I love train"......itu semboyan saya, cuma masalahnya di Jabodetabek ini keretanya kurang memuaskan. Saya baca di majalah Kereta Api kalau yang wara wiri di Jabodetabek itu kereta Jepang buatan 1968 (tahun ketika saya lahir) yang sudah dibuang dari induknya celakanya kitalah yang mau menampung sampahnya.

Memang setelah diservis kondisinya bisa dipakai dan melaju yang kata orang Jepang yang dulu pernah pakai bertepuk tangan karena bisa melihat nostalgia kereta mereka yang diadopsi di Indonesia. Namun masalahnya pengguna semakin banyak dan infrastruktur semakin digiatkan pada kabinet SBY sekarang, sebaiknya lebih mentereng dikit, masa seh kita gak mampu beli gerbong yang lebih layak, bukannya apa apa orang-orang yang sok kaya di Jakarta masih "sinis" kalau bilang kita naik kereta, bagi mereka lebih baik macet ria dengan mobil pribadi ketimbang naik kereta yang menurut mereka "kampungan" atau "ah kereta kan hanya untuk orang miskin! dan bau kambing".

Kalau diperhatikan kereta bikinan PT INKA Madiun lebih bagus cuma dibilang "mahal" loh gimana mau meningkatkan dan membangkitkan orang naik kereta kalau keretanya sebenarnya adalah kereta "buangan" yang kurang bikin menarik atau berganti menggunakan kereta.

Di Eropa yang saya lihat memang tidak semua kereta bagus, tapi masih terpelihara baik dan bersih, syukur deh kereta jabodetabek yang kelas ekspress/AC Ekonomi masih lumayan bersih tapi alangkah baiknya kalau gerbongnya ditingkatkan yang lebih modern dan sophisticated meskipun harga ticketnya sedkit lebih mahal asal nyaman, tepat waktu dan bermanfaat, paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta.

No comments:

Post a Comment

MapLoco


Visitor Map