

Ketiga benda seni/budaya tersebut antara lain berupa Miniatur Rumah Adat Panggung; Tifa (sejenis gendang) dan Tas Anyaman tradisional yang semuanya merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” ketika berkunjung ke KBRI Roma bertepatan dengan peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2006 lalu.
Setelah penyerahan benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut Sekretaris Pertama Politik KBRI Roma juga berkesempatan diterima Prof. Roberto Grandi, Wakil Rektor Universitas Bologna Urusan Hubungan Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa maksud dan tujuan disumbangkannya benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut adalah agar masyarakat Italia khususnya mahasiswa Universitas Bologna dapat mempelajari seni/budaya Indonesia. Disamping itu dengan sumbangan ini juga diharapkan dapat dalam lebih mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia.
Universitas Bologna merupakan univeritas tertua di dunia yang berdiri sejak tahun 1088. Saat ini Universitas Bologna mempunyai sekitar 13 museum. Ketiga benda seni/budaya tersebut merupakan benda-benda Indonesia pertama yang akan tersimpan di dalam Museum Antroplogi tersebut.
Sebelumnya pada tanggal 5 Desember 2007 yang lalu, KBRI Roma juga telah menyerahkan
benda-benda seni Indonesia kepada bakal Museum Regional Immigrasi dan Emigrasi di Marsala, Pulau Sicilia, Italia yaitu seperangkat angklung lengkap berukuran kecil yang merupakan sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat, kemudian alat musik Tifa dari Papua yang juga merupakan sumbangan yang sama dari kelompok kesenian etnis “Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat” dalam kunjungannya ke Italia, serta Kain IKAT dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Sdr. Noam Lazuardy, peserta magang tahun 2006 Angkatan XXXI dari Deplu RI.

Benda seni Indonesia tersebut telah diserahkan langsung dari Sekretaris Pertama KBRI Roma kepada Avv. Michele Milazzo, Wakil Walikota dan Mrs. Domenica Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala (Pemda Marsala). Indonesia merupakan negara yang merespon pertama kali memberikan sumbangannya untuk pembukaan museum tersebut.